ThePhrase.id - Setelah miliarder Elon Musk membeli Twitter, pendiri dan mantan CEO perusahaan media sosial tersebut, Jack Dorsey resmi meluncurkan versi beta media sosial terbarunya, Bluesky yang menjadi pesaing utama dari Twitter.
Foto: Pendiri Twitter, Jack Dorsey (ndtv.com)
Melansir Business Insider, media sosial berbasis blockchain tersebut mengumumkan bahwa peluncuran resmi akan segera dilakukan dan meminta pengguna untuk menjalani pengujian untuk versi beta.
Bluesky sendiri mengklaim bahwa dalam dua hari pasca pengumuman versi beta, perusahaan berhasil menggaet setidaknya 30.000 pendaftar. Pendaftaran versi beta akan terus dibuka hingga tanggal peluncuran resmi.
Tentang Bluesky
Bluesky sendiri digambarkan sebagai perusahaan kepentingan publik yang mencoba membangun bentuk media sosial baru yang terbuka dan terdesentralisasi. Platform ini bertujuan untuk membuat protokol standar untuk platform media sosial.
Setelah dikembangkan sepenuhnya, itu akan memunkinkan jaringan media sosial yang terpisah untuk berinteraksi satu sama lain melalui standar terbuka, meskipun setiap jaringan memiliki sistem kurasi dan moderasi sendiri.
Pada awalnya, Bluesky didanai oleh Twitter dan pada akhirnya Twitter ditargetkan untuk mengadopsi teknologi yang digunakan pada media sosial baru itu. Namun kini, Bluesky akan berdiri sendiri dan justru menjadi pesaing.
Media sosial ini dikatakan sebagai solusi atas kegagalan Twitter. Sebelumnya dalam sebuah percakapan yang bocor antara Jack Dorsey dan Elon Musk, Jack Dorsey mengungkap bahwa sebuah platform baru perlu ada, itu yang menyebabkan dirinya memutuskan untuk keluar dari Twitter.
Jack Dorsey sendiri mendirikan Twitter pada tahun 2006 dan menjabat sebagai CEO pada 2015 hingga November 2021 sebelum ia mengundurkan diri. Posisinya sebagai CEO kemudian digantikan oleh Parag Agrawal yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) Twitter.
Tak lama setelah akuisisi, Elon Musk memecat Parag Agrawal bersamaan dengan Ned Segal, Chief Financial Officer Twitter, Vijaya Gadde, Legal Chief, dan Sean Edgett, Penasihat Umum Twitter. Pemecatan tersebut dilakukan demi menghindari keharusan membayar pesangon. [nadira]