ThePhrase.id – International Sustainablity Forum (ISF) 2024 siap digelar di Indonesia pada tanggal 5-6 September 2024 di Jakarta Convention Center. Acara yang akan dihadiri oleh lebih dari 8.000 peserta dari 50 negara menjadikannya perhelatan aksi iklim terbesar di kawasan Asia Pasifik.
Dalam rangkaian acaranya, akan digelar gala dinner di Kawasan Monumen Nasional atau Monas untuk menyambut para kepala negara dan tamu kehormatan ISF 2024 pada Kamis (5/9) mendatang.
Terdapat sekitar 500 tamu VIP dengan keseluruhan 5.000 peserta yang akan menghadiri jamuan makan malam di kawasan Monas. Ikon Kota Jakarta tersebut terpilih menjadi lokasi jamuan makan malam karena merefleksikan nilai-nilai luhur sejarah kebangkitan Indonesia.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin, nilai tersebut sejalan dengan semangat kolaborasi yang diusung ISF.
"Di tengah tantangan global saat ini, semangat kolaborasi menjadi sangat penting untuk mewujudkan aksi dan inovasi yang diharapkan muncul di ISF 2024," ujar Rachmat Kaimuddin, Rabu, (28/8).
Nantinya, tamu akan disajikan pengalaman tak terlupakan dengan penampilan spektakuler video mapping yang memproyeksikan animasi dan video ke dinding Monas di bagian Plaza Barat.
Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin, menambahkan bahwa jamuan malam ini merupakan acara yang megah tetapi tetap hangat. Selain menjamu para pemimpin dan peserta, gala dinner dihadirkan dengan tujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada tamu yang berasal dari berbagai negara.
"Kami berharap agar seluruh tamu undangan yang hadir pada ISF 2024 tidak hanya sekadar menghadiri acara ini, tetapi juga dapat merasakan kehangatan budaya Indonesia yang akan ditampilkan melalui gala dinner ini," ungkapnya.
ISF 2024 ini akan dibuka oleh Presiden Jowo Widodo yang juga akan menghadiri jamuan makan malam di Monas.
ISF 2024 akan menjadi ajang penting bagi para pemimpin dunia dari berbagai sektor dan negara untuk berdiskusi, bertukar pikiran, dan menawarkan solusi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Forum ini akan menyoroti lima pilar utama: ekonomi hijau, transisi energi, konservasi alam dan keanekaragaman hayati, gaya hidup berkelanjutan, dan ekonomi kelautan. [Syifaa]