Diisukan Duet dengan Kaesang di Pilgub Jakarta, Anies Tunggu PKB Jalin Kerja Sama

ThePhrase.id - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut dirinya bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan fokus untuk jajaki kerja sama dengan partai politik lainnya sebelum menentukan sosok wakil gubernur yang akan mendampinginya.

Hal tersebut disampaikan merespons isu yang muncul terkait Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang akan maju mendampingi Anies di Pilkada DKI Jakarta.

“Sekarang ini kita memikirkan bagaimana agar tidak PKB sendirian, tetapi bisa bersama-sama dengan partai yang lain. Karena tidak mungkin bisa mengusung sendirian, bukan?” ucap Anies kepada awak media di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Kamis (13/6) dikutip Antaranews.

Anies mengatakan persiapan menuji Pilkada DKI Jakarta dilakukan secara berurutan.

Langkah yang tengah berjalan saat ini ialah menjajaki peluang kerja sama dengan partai-partai politik lain. Setelahnya, baru koalisi tersebut menentukan siapa sosok yang akan menjadi wakil Anies Bawedan.

“Jadi urutannya itu dulu. Setelah urutan itu selesai, baru kita bicara tentang pasangannya,” imbuhnya.

Ketua DPW PKB, Hasbiallah Ilyas menyatakan PKB terbuka bagi siapa pun yang akan menjadi pendamping Anies pada Pilkada DKI Jakarta, termasuk putra bungsu Presiden RI Jokowi, Kaesang Pangarep.

“Nggak ada masalah, yang penting nanti kita musyawarahkan, nanti bagaimana partai-partai memilih siapa wakil gubernur, yang penting selaras dengan program Pak Anies,” ujarnya.

Siap Maju untuk Jakarta

Adapun di hari tersebut Anies menerima amanah dari PKB untuk kembali maju sebagai calon gubernur Jakarta pada Pilkada Serentak 2024.

Atas kepercayaan yang diberikan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut mengucapkan terima kasih.

“Saya sampaikan rasa hormat, terima kasih atas amanat yang diembankan kepada kami, untuk Jakarta lima tahun ke depan,” ujar Anies.

Ia mengatakan bahwa Jakarta membutuhkan pemimpin yang menjadikan kota tersebut menjadi kota untuk semua, melindungi yang lemah dan terpinggirkan, membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar, serta menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat.

“Kami menerima masukan aspirasi dari berbagai kelompok masyarakat tentang kesulitan di Jakarta, dan mereka meminta untuk mengembalikan Jakarta menjadi rumah bagi semua,” tandasnya. (Rangga)