ThePhrase.id - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) RI, Hasan Nasbi menyatakan dirinya tetap berkantor seperti biasa, menepis isu yang menyebutkan bahwa dirinya akan mundur dari jabatannya, usai bercandakan teror kepala babi.
“Saya masih berkantor seperti biasa,” ucap Hasan Nasbi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/4) dikutip Antaranews.
Hal tersebut dipertegas dengan keterangan Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya usai mengikut rapat bersama Hasan Nasbi pada hari yang sama. Bahkan, ia mempertanyakan dari mana isu yang tidak benar tersebut berasal.
“Wah isu dari mana? Ini masih ngantor seperti biasa, baru aja selesai rapat bareng,” tukas Teddy kepada awak media di Jakarta.
Adapun Teddy tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai apa saja yang dibahas dalam agenda rapat yang dihadiri olehnya bersama Hasan tersebut.
Sebelumnya, nama Hasan Nasbi mencuat menjadi perbincangan masyarakat usai mengomentari teror kepala babi yang diterima kantor media Tempo pada Rabu (19/3) lalu, dengan mengatakan agar kepala babi tersebut dimasak saja.
“Udah dimasak aja. Kalau kepala babi mah dimasak aja,” ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat (21/3).
Hasan mengaku berbicara seperti demikian karena dirinya melihat sikap wartawan Tempo, Cica melalui media sosial X (dulu Twitter) yang juga menanggapi teror yang ia terima dengan candaan.
“Saya lihat dari media sosialnya Fransisca, itu dia disuruh minta dikirimin daging babi. Artinya dia tidak terancam kan, buktinya dia bisa bercanda, kirimin daging babi dong,” imbuhnya.
Presiden RI, Prabowo Subianto dalam wawancaranya bersama tujuh pemimpin redaksi (pimred) tujuh media besar nasional menyebut bahwa apa yang diucap Hasan merupakan tindakan yang kurang waspada, sebagai orang yang baru bekerja bersama dirinya di pemerintahan.
“Mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap,” pungkas Prabowo di Hambalang, Bogor pada Minggu (6/4).
Prabowo menegaskan bertanggung jawab terkait ucapan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Menurutnya, Hasan juga menyesali ucapan yang kurang baik tersebut.
“Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu keliru, saya kira beliau menyesal,” tandasnya. (Rangga)