ThePhrase.id - Kualitas udara di Bangkok, ibu kota Thailand, tengah memburuk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah setempat memutuskan untuk menggratiskan transportasi umum selama seminggu guna mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Layanan Skytrain, metro, kereta api, dan bus di ibukota akan gratis bagi pengguna mulai Sabtu," ungkap Menteri Transportasi Thailand, Suriya Juangroongruangkit, seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 26 Januari 2024.
Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang berkontribusi terhadap pencemaran udara. "Kami harap kebijakan ini bisa membantu mengurangi polusi udara," tutur Suriya.
Langkah ini sejalan dengan serangkaian upaya lain yang diterapkan pemerintah Thailand untuk mengurangi dampak buruk polusi. Sebanyak 350 sekolah di Bangkok ditutup sementara, dan masyarakat diminta untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan serta membatasi aktivitas di luar ruangan.
Selain itu, Menteri Dalam Negeri Thailand, Anutin Charnvirakul, turut memerintahkan larangan pembakaran tunggul, pembakaran sisa tanaman secara sengaja untuk membersihkan ladang.
Polusi udara menjadi masalah tahunan di Thailand, terutama selama musim dingin. Udara yang dingin dan stagnan kerap bercampur dengan asap hasil pembakaran tanaman dan emisi kendaraan, memperburuk kondisi udara di wilayah perkotaan.
Berdasarkan data IQAir, konsentrasi polutan PM 2,5—partikel mikroskopis yang berbahaya bagi kesehatan dan dapat masuk ke aliran darah melalui paru-paru—mencapai 108 mikrogram per meter kubik pada Jumat. Angka ini menjadikan Bangkok kota besar dengan tingkat polusi tertinggi ketujuh di dunia. [nadira]