ThePhrase.id - Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo membantah pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Sitorus yang menyebutnya pernah mengirim utusan untuk menekan PDIP, termasuk untuk tidak memecat dirinya.
Merespons hal tersebut, Jokowi yang merasa geram mengungkapkan bahwa selama ini dirinya selalu diam menyikapi berbagai hal yang tidak mengenakkan bagi dirinya, namun ia juga berkata bahwa mengalah ada batasnya.
“Saya tuh udah diam loh ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam, saya ngalah terus loh, tapi ada batasnya,” ucap Jokowi kepada awak media di Solo, Jawa Tengah pada Jumat (14/3).
Jokowi menantang PDIP untuk menyebutkan nama seseorang yang dimaksud agar lebih jelas.
Menurutnya, ia tidak memiliki kepentingan maupun tujuan untuk mengutus seseorang datang ke PDIP dan meminta partai tersebut untuk tidak memecat dirinya.
“Ya harusnya disebutkan siapa, gitu loh biar jelas. Enggak ada (utusan),” imbuh Jokowi.
“Apa? Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu? Kepentingannya apa, coba, logikanya?” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Sitorus mengungkapkan bahwa Jokowi pernah mengutus seseorang untuk mendatangi pihaknya, untuk menekan sejumlah hal mulai dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mundur, hingga jangan pecat Jokowi.
“Perlu diketahui bahwa pada sekitar tanggal 14 Desember (2024), itu ada utusan yang menemui kami, yang memberitahu bahwa Sekjen (Hasto) harus mundur, lalu jangan pecat Jokowi,” ujar Deddy dalam keterangan persnya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (13/3).
Selain itu, orang tersebut membeberkan bahwa ada sekitar 9 (sembilan) orang yang merupakan kader PDIP tengah menjadi target dari kepolisian maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Adapun Deddy menyebut seseorang yang diutus Jokowi tersebut merupakan sosok yang sangat berwenang.
“Jadi itu lah salah satu, dan itu disampaikan oleh orang yang sangat berwenang, dan itu lah juga yang menjadi keyakinan kami bahwa seutuhnya persoalan ini adalah persoalan yang dilandasi oleh itikad tidak baik, oleh kesewenang-wenangan,” tandasnya. (Rangga)