
ThePhrase.id - Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli menanggapi sindiran Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali yang menyinggung figur perempuan yang sudah puluhan tahun memimpin partai politik.
Guntur mengaitkan pernyataan tersebut dengan sikap Presiden ke-7, RI Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya pernah menyampaikan keinginan kembali ke Solo untuk menjalani kehidupan sebagai warga biasa setelah masa jabatannya berakhir.
“Yang bilang mau pulang ke Solo, pensiun, jadi rakyat biasa, momong cucu itu Jokowi sendiri, tidak ada yang nyuruh-nyuruh dia,” ujar Guntur pada Minggu (23/11) dikutip Kompas.com.
Namun, menurutnya Jokowi justru tetap terlibat dalam dinamika politik nasional.
“Jadi kalau saat ini dia masih cawe-cawe di politik, kemudian disindir-sindir, itu karena Jokowi menjilat ludahnya sendiri,” imbuhnya.
Ia kemudian menyoroti pernyataan Ahmad Ali yang menyebut “nenek-nenek” sebagai ketua umum partai politik yang sudah puluhan tahun menjabat, yang terdapat kemungkinan mengarah kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang merupakan satu-satunya ketua umum partai politik perempuan sata ini.
Guntur menduga sindiran Ahmad Ali itu dilandasi rasa sakit hati karena Megawati merupakan sosok perempuan yang menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode.
“Sebutan nenek-nenek pada seorang perempuan yang masih kuat secara fisik, psikis, dan pikiran sebenarnya bentuk penghinaan pada perempuan. Tapi, mungkin Ahmad Ali dan Jokowi masih sakit hati pada perempuan yang dihina nenek-nenek itu karena menolak tiga periode. Padahal sudah memberikan dukungan sejak dari wali kota, gubernur, dan presiden,” tukas Guntur.
Dalem kesempatan berbeda, Ketua DPP PDIP, Ronny Talapessy turut merespons pernyataan Ahmad Ali. Ia menilai setiap orang memang memiliki ruang untuk menyampaikan pendapat, namun publik akan menilai kualitas dan substansi argumen tersebut.
“Atau sekadar provokasi dan menebar sensasi supaya mendapat perhatian publik dan media. Kecuali memang hanya itu satu-satunya cara agar elite dan partainya mendapat perhatian masyarakat,” tukas Ronny.
Sebelumnya, Ketua Harian PSI, Ahmad Ali melontarkan pernyataan yang memicu perhatian setelah ia mengaku heran mengapa Jokowi diminta berhenti berpolitik setelah lengser. Menurutnya, Jokowi justru sering mendapat kritikan saat merespons isu politik.
“Sialnya Pak Jokowi ini gini, dia dihina, dimaki-maki, tapi ketika dia melawan, dia disuruh, ‘Pak Jokowi harus jadi negarawan’. Terus ketika dia bicara politik, ‘ya sudah waktunya beristirahat’. Loh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi ketua partai,” tutur Ahmad Ali dalam acara Rakorwil PSI se-Kepri di Batam, Sabtu (22/11). (Rangga)