leader

Ditolak Perusahaan Rekaman, Tulus Jadi Penyanyi Kondang di Mancanegara

Penulis Firda Ayu
May 14, 2022
Ditolak Perusahaan Rekaman, Tulus Jadi Penyanyi Kondang di Mancanegara
ThePhrase.id – Siapa yang tidak mengenal Tulus? Penyanyi solo asal Indonesia ini dikenal dengan suaranya yang khas dan berbagai lagunya yang terkenal seperti Gajah, Hati-Hati di Jalan, dan Pamit.

Dengan berbagai lagunya yang menghiasi tangga lagu teratas Tanah Air, bagaimanakah sepak terjang Tulus di dunia tarik suara hingga kondang di mancanegara?

Pemuda asal Kota Bukittinggi, Sumatra Barat ini lahir pada 20 Agustus 1987 dan merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ketertarikannya pada dunia musik dimulai dari ibunya yang berjualan kaset musik.

Ia  mulai bernyanyi di depan kelas saat kelas 3 SD dan guru keseniannya kemudian mendorong Tulus untuk menjadi penyanyi setelah mendengar suaranya yang merdu. Saat kelas 2 SMP, ia mengaku terpukau saat menyaksikan konser Chrisye yang diiringi aransemen musik Erwin Gutawa.

Tulus (Foto: instagram/tulusm)


Selepas kuliah, ia tidak memiliki background pendidikan musik kemudian menulis melodi dengan intuisi dan lirik dengan contoh dari pantun dan perumpamaan yang dipengaruhi bentuk puisi lama di Minagkabau.

Ia kemudian sering tampil di acara komunitas Jazz dan beberapa kampus di Bandung dan tergabung dalam Sikuai Band. Selepas kuliah, ia ingin bergegas menggapai mimpinya untuk menghasilkan album dan menjadi penyanyi profesional.

Sayangnya saat itu namanya belum dikenal sehingga ia berkali-kali ditolak dan tidak mendapat dana untuk memproduksi album. Mengetahui kesusahan adiknya, kakak tertua Tulus, Riri Muktamar kemudian tergerak untuk membantu dan mendanai rekaman adiknya.

Kakak Tulus akhirnya menjadi produser eksekutif dalam album perdana milik perusahaan rekaman pribadinya, Tulus Record.

“Saya seorang enterpreneur, jika ada persoalan antara kami, biasanya saya kembali berpikir atas niat saya di tahun 2010 itu, niat saya membantu adik saya. Pada waktu itu Tulus bilang mau rekam lagu-lagunya secara serius,” ungkap Riri saat ditanya niatnya membantu adiknya dilansir melalui Medcom.

Album perdana Tulus yang dirilis tahun 2011 ternyata meledak di pasaran dan sukses memikat para penikmat musik Indonesia. Lagunya seperti Teman Hidup, Sewindu, dan beberapa lagu-lagunya lain sempat merajai tangga lagu teratas di sejumlah radio Indonesia.

Tulus saat konser (Foto: instagram/tulusm)


Ia kemudian makin terkenal dan mendapat predikat Rookie of The Year di tahun 2013 dari Majalah Rolling Stone Indonesia. Berbagai lagu Tulus telah didengarkan sebanyak 97,01 juta kali lewat layanan digital streaming, Spotify.

Tak hanya itu, Tulus juga menjadi musisi Indonesia pertama yang berhasil meraih 1 juta pelanggan di layanan digital streaming, Spotify. Memiliki 425.668 pelanggan di kanal Youtube MusikTulus, seluruh video miliknya juga telah disaksikan sebanyak 224.098.506 kali.

Tak hanya dikenal di Indonesia, kini Tulus juga melebarkan sayapnya dengan merilis lagu berbahasa Jepang berjudul, Kutsu yang merupakan gubahan lagu terkenal milikinya, Sepatu. Tak hanya itu, ia juga didaulat sebagai Duta Besar 60 tahun Persahabatan Indonesia – Jepang.

Kini, TulusCompany sebagai perusahaan yang menaunginya mulai melebarkan sayap bisnisnya ke Malaysia dengan diluncurkannya secara resmi Album Monokrom dan menggandeng Shiraz Project sebagai representatif dari TulusCompany di Malaysia.

Tidak hanya negara Jepang, dan Malaysia, Tulus juga berencana memperlebar sayap bisnisnya ke negara Singapura, dan juga Brunei Darrusalam.

“Saya ingin jadi bagian sejarah baik musik di Indonesia dan di dunia” ungkap Tulus dikutip melalui situs resminya.

Satu dekade dalam industri musik Indonesia, Tulus berhasil meraih 60 penghargaan baik di bidang musik dan sinematografi. Albumnya Monokrom berhasil memenangkan 5 piala AMI Awards ditahun 2017 dan ia juga sempat didaulat untuk memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya pada upacara pembukaan Asian Games ke-18.

Peduli Pendidikan


Meski disibukkan dengan karirnya dalam bermusik, Tulus ternyata peduli dengan kualitas pendidikan Indonesia. Dilansir melalui Okezone, ia dan teman-temannya membuat gerakan untuk memberi pelatihan khusus kepada guru yang diberi nama Bantu Guru Belajar Lagi.

"Lingkungan sekitar saya banyak teman praktisi pendidikan. Jadi kalau lagi ngobrol saya sering banget mendengar bagaimana kondisi pendidikan Indonesia saat ini. Sebagai warga negara, saya berpikir kontribusi apa yang bisa saya berikan," ucap Tulus.

Menurut Tulus,  keikutsertaannya dalam kegiatan ini merupakan langkah nyata darinya untuk berkontribusi terhadap negara dalam bidang pendidikan. Dengan kompetensi guru yang harus terus berkembang, gerakan Bantu Guru Belajar Lagi diperlukan untuk membantu meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar.

Inovasi sangat diperlukan oleh guru di tengah jaman yang terus berkembang agar Indonesia bisa sejalan dengan perkembangan dunia. Ia juga berpendapat bahwa guru juga perlu memiliki empati lebih kepada para siswanya.

Tulus berharap pelatihan yang diberikan kepada para guru dapat membantu memperbaiki masalah pendidikan di Tanah Air. [fa]

Tags Terkait

-
 
Related News
Popular News
 

News Topic