religion

Doa dan Waktu Terbaik Shalat Tahajud

Penulis Zuhri Ibrahim
Nov 05, 2025
(Foto: Islampos.com)
(Foto: Islampos.com)

ThePhrase.id - Shalat malam atau qiyamul lail biasa juga disebut dengan shalat tahajud. Mayoritas ulama ahli fiqih mengatakan bahwa shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan di malam hari hingga terbitnya fajar, dianjurkan untuk dilaksanakan setelah bangun tidur. 

Jumlah Raka’at Yang Dianjurkan

Jumlah raka’at shalat tahajud yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at. Dan inilah yang menjadi pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Ummul Mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

 

مَا كَانَ يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثًا

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 raka’at. Beliau melakukan shalat empat raka’at, maka jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat empat raka’at lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat tiga raka’at.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Juga riwayat dari Ibnu “Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

 

كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً. يَعْنِى بِاللَّيْلِ

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam 13 raka’at.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Waktu Pelaksanaan Shalat Tahajud

Shalat tahajud boleh dikerjakan di awal, pertengahan atau akhir malam. Ini semua pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun waktu yang paling utama adalah di akhir malam, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

 

Rabb kami Tabaaraka wa Ta’ala, akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lalu Allah berfirman, “Siapa yang memanjatkan do’a pada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun pada-Ku, Aku akan berikan ampunan untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Cara pelaksanaan shalat tahajud

Shalat Tahajud dilaksanakan sebagaimana shalat-shalat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat kemudian salam.

1. Niat Shalat Tahajud (diucapkan atau diikrarkan dalam hati)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah ta’alaa.”

 

2. Takbiratul Ihran dan Membaca Doa Iftitah

3. Membaca Surah Al Fatihah Disetiap Rakaatnya

4. Membaca Surah-surah Dalam al-Qur’an

5. Ruku’

6. I’tidal (berdiri setelah ruku’)

7. Sujud yang pertama, kemudian Iftirasy (duduk diantara dua sujud)

8. Sujud yang kedua

9. Tasyahud/tahiyat dan,

10. Salam

Doa Shalat Tahajud

Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian shalat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdasarkan riwayat Imam Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

 

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِواْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

 

Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samaaawaati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fîihinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqaa’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wannaaru haqq. Wan nabiyyuuna haqq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haqq. Was saa‘atu haqq.

Allaahumma laka aslamtu. Wa bika aamantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khaashamtu. Wa ilaika haakamtu. Fagfirlii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a‘lantu, wa maa anta a‘lamu bihii minnii. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Laa ilaha illaa anta. Wa laa haula, wa laa quwwata illa billaah.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad saw itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah. (Z. Ibrahim)

Tags Terkait

Artikel Pilihan ThePhrase

- Advertisement -
 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic