ThePhrase.id – Dorong percepatan transisi energi, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) gandeng yayasan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia. Kerja sama ini merupakan bagian dari side event Forum G20.
"Kami menggandeng WWF untuk bisa mengembangkan standar lingkungan dan sosial untuk proyek infrastruktur energi terbarukan, yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan," ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Darmawan mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting, agar Indonesia bisa mencapai target Carbon Neutral (Karbon Netral) pada tahun 2060 mendatang. PLN, imbuhnya, harus melakukan upaya yang masif, cepat, dan memenuhi standar sosial serta lingkungan bekelanjutan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG’s)
PLN telah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Hijau yang membahas target porsi pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan hingga mencapai 29 GigaWatt (GW) pada tahun 2030 mendatang untuk mencapai target Carbon Neutral pada tahun 2060.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (Foto: dok. PLN)
Namun untuk saat ini, PLN masih terlebih dahulu menargetkan pengembangan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, air, panas bumi, dan bayu sebesar 20,9 GigaWatt (GW).
PLN juga akan menambah kapasitas pemasangan pembangkit energi terbarukan sebesar 228 MegaWatt (MW) pada tahun ini. Nantinya, akan ada PLTP yang beroperasi sebesar 45 MW. Sedangkan PLTA dan PLTM akan bertambah 178 MW dan pembangkit listrik tenaga bioenergi sebesar 5 MW.
"Adanya kerja sama ini, dapat memperkuat sistem manajemen dan kebijakan pada perlindungan lingkungan sosial di PLN sehingga dampak terhadap lingkungan dan sosial dapat dihindari, diminimalisir, dan dimitigasi," tutur Darmawan.
Melalui kerja sama dengan WWF, Darmawan berharap PLN akan terbantu untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbarukan sehingga target di RUPL bisa tercapai dengan tetap menjaga kenyamanan masyarakat dan tentunya kelestarian lingkungan.
PLN bekerja sama dengan WWF (Foto: dok. PLN)
"Adanya perangkat dan sistem perlindungan lingkungan dan sosial (safeguard) yang kredibel di mata internasional juga akan meningkatkan kepercayaan investor sehingga dapat menarik pembiayaan, khususnya investasi hijau, untuk mengakselerasi pengembangan energi baru terbarukan," tutur Darmawan.
Lukas Adhyakso selaku Chief Operating Officer WWF mengungkapkan bahwa dalam kerja sama ini, akan melakukan upaya pengembangan program untuk meningkatkan kapasitas, kajian, dan penyusunan rekomendasi kebijakan tentang penerapan pengamanan lingkungan dan sosial pada proyek infrastruktur energi terbarukan, terutama mengenai keanekaragaman hayati.
"Melalui kerja sama ini, pembangunan pembangkit energi terbarukan di PLN diharapkan akan berjalan optimal sesuai target RUPTL, dan di saat yang sama tetap menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin kesejahteraan masyarakat sekitar," tandas Lukas. [hc]