politics

DPR Sebut Tren #KaburAjaDulu Harus menjadi Autokritik Pemerintah: Anak Muda Tak Puas dengan Kondisi Dalam Negeri

Penulis Rangga Bijak Aditya
Feb 19, 2025
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris. (Foto: Instagram/charleshonoris)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris. (Foto: Instagram/charleshonoris)

ThePhrase.id - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris menyebut tren #KaburAjaDulu yang berisikan konten anak muda Indonesia yang memilih untuk berkarier di luar negeri harus menjadi autokritik bagi pemerintah untuk diperbaiki.

Charles mengatakan bahwa pemerintah perlu merespons tren tersebut secara bijaksana, bukan dengan menyebut orang-orang yang tinggal dan bekerja di luar negeri sebagai orang-orang yang tidak nasionalis, bahkan kelakar untuk tidak perlu balik lagi.

“Bahwa banyak anak muda kita hari ini yang tidak puas dengan berbagai kondisi dalam negeri, yang akhirnya berpengaruh negatif pada pekerjaan atau peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan yang layak,” ucap Charles di Jakarta, Selasa (18/2) dikutip Antaranews.

Tagar ‘Kabur Aja Dulu’ tengah menjadi tren di media sosial, yang juga berisikan kritik soal adanya ketidakadilan di Tanah Air, seperti peluang kerja yang kecil dan kesejahteraan masyarakat.

Menyikapi hal tersebut, Charles menjelaskan setiap warga negara Indonesia (WNI) berhak untuk memilih pekerjaan, bekerja, mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, juga hak untuk memilih bekerja di luar negeri, sebagaimana yang telah diatur oleh konstitusi.

“Jadi, bekerja di luar negeri adalah hak setiap warga negara demi memajukan kehidupannya. Namun yang terpenting semua prosesnya harus dilakukan sesuai prosedur,” tukasnya.

Ia juga mengimbau Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk dapat lebih luas membuka peluang kerja di luar negeri untuk WNI, seperti tenaga medis atau perawat, tenaga kerja industri, dan lainnya.

Menurutnya, para pekerja migran Indonesia (PMI) justru merupakan sosok pahlawan bagi perekonomian Indonesia karena menjadi penyumbang devisa kedua terbesar bagi negara, mencapai Rp230 triliun per tahun.

“Dengan adanya fenomena ‘Kabur Aja Dulu’, pemerintah justru harus fokus dalam memperkuat program-program penempatan dan pelindungan bagi PMI kita di luar negeri,” tandasnya.

Sebelumnya, sempat menjadi sorotan ketika Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer bersikap tak peduli dan berkelakar bahwa orang-orang yang menyuarakan tagar ‘Kabur Aja Dulu’ untuk tidak perlu balik ke Indonesia.

Hashtag, hashtag, tidak apa-apa lah, masa hashtag kami peduliin. Mau kabur, kabur aja lah, kalau perlu jangan balik lagi,” ucap pria yang akrab disapa Noel kepada awak media di Jakarta, Senin (17/2). (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic