Thephrase.id - Negosiasi diam-diam antara Max Verstappen dan Mercedes akhirnya terungkap. Sang juara dunia konon telah menganggukkan kepala kepada tawaran Toto Wolff, bos Mercedes, dalam manuver besar yang bisa mengubah peta kompetisi menjelang era regulasi baru F1 2026.
Tapi mengapa dewan Mercedes masih menahan keputusan? Apa dampaknya bagi George Russell yang tengah memperjuangkan kontrak baru?
Verstappen dikabarkan telah memberikan lampu hijau secara pribadi kepada Toto Wolff. Negosiasi telah berlangsung intens, dan tawaran resmi telah diajukan. Akan tetapi, belum seluruh jajaran direksi Mercedes memberikan persetujuan terhadap potensi kedatangan sang pembalap asal Belanda.
Kendala bukan datang dari sisi teknis, melainkan pertimbangan strategis jangka panjang. Mercedes diyakini cukup percaya diri dengan proyek mobil 2026 yang tengah dikembangkan, dan keberhasilan tak sepenuhnya ditentukan oleh siapa yang berada di balik kemudi.
Dengan perubahan regulasi besar-besaran dua musim lagi, sebagian pihak internal berpendapat pembaruan line-up belum menjadi prioritas mutlak.
Isu kepindahan ini mengingatkan pada pendekatan awal Toto Wolff terhadap Verstappen pada 2014, ketika sang pembalap masih berkompetisi di F3 Eropa. Kala itu, Mercedes hampir mengamankan jasanya untuk bergabung dalam program pembinaan.
Akan tetapi, Red Bull datang lebih agresif dan menjanjikan tempat langsung di Formula 1 musim berikutnya. Tawaran itulah yang kemudian membentuk awal dari dominasi Verstappen dalam dunia balap jet darat.
Sejak debut bersama Toro Rosso pada 2015, Verstappen terus menunjukkan grafik peningkatan. Ia meraih kemenangan perdananya pada 2016 saat membela Red Bull di GP Spanyol.
Tiga tahun kemudian, ia mulai menjadi ancaman serius dalam perebutan gelar. Gelar juara dunia pertama akhirnya diraih pada 2021, dan hingga kini ia telah mengoleksi empat titel berturut-turut.
Apabila kepindahan ini benar-benar terwujud, George Russell berpotensi menjadi pihak yang tersingkir. Pembalap Inggris tersebut saat ini tengah melakukan negosiasi pembaruan kontrak dengan Mercedes, dengan nilai yang diperkirakan mencapai 35 juta euro per musim (Rp669 miliar).
Akan tetapi, keberadaan Verstappen tentu mengubah dinamika negosiasi itu secara drastis. Kimi Antonelli diperkirakan akan tetap menjadi bagian dari skuad Mercedes musim depan.
Kombinasi antara Antonelli dan Verstappen bisa menjadi formasi unggulan, baik dari sisi performa maupun jangka panjang. Meski demikian, Mercedes menyadari bahwa keputusan menggantikan Russell, yang dinilai cukup konsisten, bukan perkara sederhana.
Situasi ini juga membuka peluang pergerakan di pasar pembalap. Red Bull, yang kemungkinan kehilangan Verstappen, bisa saja memulangkan Russell sebagai opsi utama.
Aston Martin pun diprediksi ikut memantau perkembangan, mengingat ambisi mereka untuk menembus papan atas klasemen konstruktor dalam dua musim ke depan.
Toto Wolff telah beberapa kali mengisyaratkan ketertarikannya untuk memantau situasi Verstappen dengan seksama. Akan tetapi, hingga keputusan resmi dirilis, spekulasi tetap menguat, terlebih karena bursa transfer pembalap musim depan menjadi salah satu yang paling dinamis dalam satu dekade terakhir.
Di sisi lain, belum ada pernyataan resmi dari Verstappen maupun Red Bull terkait kabar ini. Akan tetapi, tekanan internal di Red Bull juga disebut meningkat sejak insiden internal antara Christian Horner dan beberapa anggota tim.
Kondisi tersebut, meski tak secara langsung mempengaruhi Verstappen, bisa menjadi pemicu bagi sang juara dunia untuk mencari stabilitas baru. (Rudi)