ThePhrase.id - Inter tampil sebagai juara Coppa Italia musim ini. Mereka mengalahkan Juventus dalam final yang berlangsung di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB, atau Rabu malam waktu setempat. Derby d'Italia ini berlangsung sengit. Apalagi tersaji dalam partai final. Kendati Coppa Italia hanya kompetisi kelas dunia, gengsinya tetap besar. Inter membuka keunggulan pada menit keenam. Gol tercipta melalui Nicolo Barella. Skor 1-0 bertahan lama, hingga Juventus mampu comeback. Inter (Foto: Inter) Dua gol berhasil dibukukan Juventus dalam tempo dua menit. Masing-masing pada menit ke-50 dan 52. Mulanya Alex Sandro mencetak gol penyeimbang. Setelah itu giliran Dusan Vlahovic yang membalikkan keunggulan. Skor berubah 2-1. Inter akhirnya berhasil memaksakan kedudukan menjadi imbang pada menit ke-80. Gol penyeimbang dihasilkan Hakan Calhanoglu melalui titik penalti. Skor 2-2. Situasi ini bertahan sampai waktu normal selesai dan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2x15 menit. Di perpanjangan waktu inilah magis Inter terlihat. Dua gol berhasil disarangkan Inter, diborong Ivan Perisic. Masing-masing pada menit ke-99 dan 102. Gol Perisic yang pertama dari titik penalti.
Gelar Kedelapan
Buat Inter gelar juara Coppa Italia ini merupakan yang kedelapan kalinya. Mereka pernah menjadi juara masing-masing pada 1934, 1978, 1982, 2005, 2006, 2010, 2011, dan 2022. Jumlah koleksi juara itu menjadi yang terbanyak ketiga. Setelah Juventus dan AS Roma. Juventus sudah 14 kali juara, sedangkan AS Roma 9 kali juara. Sementara buat pelatih Inter, Simone Inzaghi, gelar Coppa Italia ini adalah trofi kedua yang dipersembahkannya, setelah sebelumnya mendapatkan Piala Super Italia. Ia dikontrak Inter sejak musim panas tahun kemarin.
Komentar Dua Pelatih
Inter (Foto: Inter) Usai pertandingan Simone Inzaghi kepada wartawan mengatakan kalau kemenangan ini menandakan timnya tidak pernah mau kalah. Tidak pernah patah semangat. "Tadi adalah penampilan yang bagus melawan tim yang sangat-sangat kuat. Kami bermain baik di babak pertama, sedikit kehilangan bentuk jelang turun minum dan kemudian melakukan pendekatan yang buruk di babak kedua," ujar Simone Inzaghi. "Dua gol ke gawang kami sebenarnya bisa dihindari. Seharusnya bisa lebih berhati-hati. Namun tim ini tidak menyerah," imbuh Simone Inzaghi. Max Allegri, pelatih Juventus, mengungkapkan fakta yang membuatnya emosi, sampai diusir wasit. Soal Juventus kalah, menurutnya apapun bisa terjadi di lapangan. "Seseorang dari Inter berjalan melewati dan menendang saya. Kemudian saya marah dan benar wasit malah mengusir saya," katanya kepada Sport Mediaset. Ia menambahkan, mencari tahu apa yang terjadi tidak akan mengubah apapun. Ia hanya perlu memberi selamat kepada Inter. "Kami tidak memenangi satupun trofi di musim ini. Jadi harus menahan amarah untuk musim depan," imbuh Allegri. [fa]