Thephrase.id - Timnas Indonesia U-23 dicurangi wasit François Letexier. Pengadil berkebangsaan Prancis itu memberikan dua penalti gaib kepada Timnas Guinea U-23 di play-off Olimpiade 2024 Paris.
Letexier menganggap Witan Sulaeman melanggar Algassime Bah pada menit ke-28. Dari tayangan ulang, tidak begitu jelas apakah Witan berkontak fisik dengan Bah.
Selain itu, apabila Witan mengganggu pergerakan Bah, kejadiannya di luar kotak penalti. Akan tetapi, Bah memang sedang berlari masuk ke kotak penalti Timnas Indonesia U-23 dan terjatuh.
Letexier tetap ngotot dengan keputusannya memberikan penalti kepada Timnas Indonesia U-23. Kebijakan itu juga tidak bisa direview karena FIFA tidak menyediakan VAR untuk play-off Olimpiade 2024.
Timnas Indonesia U-23 harus kebobolan pada menit ke-29. Ilaix Moriba yang maju sebagai algojo sukses mengecoh Ernando Ari yang bergerak ke sebelah kiri, padahal bola mengarah ke tengah.
Drama terjadi pada menit ke-72. Letexier lagi-lagi menunjuk titik putih untuk Timnas Guinea U-23. Ia memvonis Alfeandra Dewangga melanggar Bah. Keputusan ini mengagetkan Timnas Indonesia U-23.
Jelas dari siaran langsung di televisi, Dewangga melancarkan tekel yang mengenai bola lebih dulu, baru menyentuh kaki Bah yang membuat penyerang bernomor 12 ini terjatuh di kotak penalti Tim Merah Putih.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong mencak-mencak melihat keputusan Letexier. Ia seolah tidak percaya insiden itu berujung hukuman penalti untuk Nathan Tjoe-A-On dan kawan-kawan.
Shin Tae-yong meluapkan kemarahannya dengan menunjuk-nunjuk Letexier. Kemarahannya memuncak yang berujung kartu kuning dari saku Letexier. Belakangan, kartu kuning kedua meluncur kepada peracik strategi berkebangsaan Korea Selatan ini.
Jadilah Shin Tae-yong harus meninggalkan bangku cadangan Timnas Indonesia U-23. Penalti tetap diberikan kepada Timnas Guinea U-23. Syukurnya, Bah gagal menjalankan tugasnya. Sepakannya dapat ditepis Ernando.
Kendati demikian, Timnas Indonesia U-23 tetap saja kalah 0-1 dari Timnas Guinea U-23 pada Kamis, 9 Mei 2024 malam WIB di Stade Pierre Pibarot, Clairefontaine. Kesempatan emas Tim Merah Putih untuk bermain di Olimpiade 2024 direnggut Letexier.