Dukung Gaya Hidup Sehat, Produk Porang Indonesia Mulai Diincar Masyarakat Arab Saudi

ThePhrase.id – Pemerintah Indonesia melalui Atase Perdagangan Riyadh memperkenalkan produk porang Indonesia kepada Abdul Hamid Trading Company (AHTC), salah satu importir di Arab Saudi. Pertemuan antara Atase Perdagangan Riyadh, Gunawan dan pemilik AHTC, Mohammad Omar berlangsung pada Senin (12/6) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Arab Saudi.

Selain memperkenalkan porang Indonesia, pertemuan ini menjadi upaya pemerintah Indonesia untuk menggiatkan promosi produk porang dengan memanfaatkan peluang pasar gaya hidup sehat yang sedang dibangun di Arab Saudi.

“Indonesia hingga saat ini belum pernah mengekspor produk porang dalam bentuk segar, dingin, beku, kering, maupun keripik ke Arab Saudi. Permintaan dari Abdul Hamid Trading Company memunculkan peluang baik bagi Indonesia untuk memulai ekspor porang ke Arab Saudi,” ungkap Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad melalui keterangan tertulis Rabu (14/06).

Gunawan mengungkap bahwa promosi produk porang Indonesia secara intensif merupakan tindak lanjut dari kampanye Pemerintah Arab Saudi. Masyarakat Arab Saudi diimbau untuk menjalankan pola hidup sehat serta mengonsumsi makanan dan minuman rendah gula.

Kepedulian Pemerintah Arab Saudi akan kondisi kesehatan masyarakat datang akibat meningkatnya penderita diabetes. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat Arab Saudi yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalori.

Pemerintah Arab Saudi mengalakkan kampanye hidup sehat dengan mengubah pola hidup masyarakat agar mengurangi konsumsi gula. Selain itu, pemerintah juga menaikkan pajak masuk barang impor hingga 50 persen, khususnya produk-produk tinggi gula.

Kampanye hidup sehat ini dilihat Gunawan sebagai peluang bahwa Indonesia siap untuk mengekspor beragam produk berbahan dasar porang yang dikenal sehat ke Arab Saudi.

“Beberapa sentra produksi porang di Indonesia ada di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sumatra. Sentra pengolahan tepung porang ada di Madiun, Bandung, Pasuruan, Wonogiri, dan Maros. Biasanya porang dimanfaatkan untuk membuat konyaku dan mi shirataki yang terkenal di Tiongkok, Jepang, dan Taiwan,” kata Gunawan.

Gunawan juga mengungkapkan bahwa Arab Saudi mengimpor produk porang dan turunannya dari Tiongkok, Mesir, Bangladesh, India, Srilanka, dan Pakistan dengan kode HS 071440. Pada 2021 tercatat sejumlah USD 2,00 juta; USD 1,91 juta pada 2020; USD 1,46 juta pada 2019; dan USD 1,46 juta pada 2018.

Sementara, Indonesia mengekspor produk porang dalam bentuk segar, dingin, beku, atau kering ke lima negara tujuan ekspor, yaitu Malaysia, Thailand, Belanda, Tiongkok, dan Jepang. Pada 2018 sebesar USD 3,06 Juta, tahun 2019 sebesar USD 3,53 juta, tahun 2020 sebesar USD 3,07 juta, tahun 2021 sebesar USD 3,37 juta, dan hingga akhir tahun 2022 sebesar USD 1,39 juta.

Porang dan Manfaatnya

Porang atau Amorphophallus muelleri, merupakan tanaman jenis herbal yang bisa tumbuh hingga 1,5 meter. Porang juga dikenal sebagai bahan pangan dan industri dengan sebutan yang berbeda-beda, di antaranya iles-iles kuning, acung, atau acoan dan banyak digunakan sebagai bahan baku tepung, penjernih air, kosmetik, pembuatan lem, dan jeli.

Tanaman porang memiliki berbagai manfaat baik, antara lain membantu menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan, kaya serat, hingga menjadi bahan makanan pengontrol gula darah dan penurun kolesterol.

Porang mengandung karbohidrat, lemak, protein mineral, vitamin, serat pangan, kristal kalsium oksalat, dan alkaloid. Salah satu kandungan terbesar porang adalah glukomanan yang merupakan serat alami yang biasa digunakan sebagai pengemulsi dan pengental pada bahan makanan.

Produk porang Indonesia sendiri merupakan komoditas baru yang dapat memberikan nilai tambah yang baik, bahkan Presiden Jokowi meyakini bahwa porang akan menjadi makanan sehat di masa mendatang. [fa]