Dukung Jakarta sebagai City of Literature, MRT Sediakan Perpustakaan di 13 Stasiun

ThePhrase.id – Jakarta baru saja di tetapkan sebagai Kota Literasi (City of Literature) oleh UNESCO. Penetapan ini diumumkan secara resmi melalui website UNESCO yang menjadikan Jakarta sebagai kota keempat di Indonesia yang tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network.

Selain Jakarta, terdapat tiga kota Indonesia yang juga tergabung dalam UNESCO Creative Cities Network, yaitu Pekalongan sebagai Kota Kerajinan dan Seni Rakyat (City of Crafts and Folk Arts) untuk batiknya, Bandung sebagai Kota Desain (City of Design) untuk desain perkotaannya dan Ambon sebagai Kota Musik (City of Music).

Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengaku bangga atas capaian ini. Ia menekankan akan pentingnya membangun infastruktur yang berkelanjutan sembari terus memperbaiki kualitas sumber daya manusia sebagai kunci utama yang mendukung kemajuan kota Jakarta.

“Jakarta adalah kota pertama kali berdirinya perusahaan surat kabar dan penerbit buku Balai Pustaka serta Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Hari Kemerdekaan Indonesia juga dimulai di Jakarta - para Bapak Pendiri Bangsa menyusun kata-kata dan kalimat yang diperlukan untuk kemerdekaan di sini sebelum menyebar ke bagian lain negara ini,” ungkap Anies.

Capaian ini tentunya tidak lepas dukungan berbagai pihak, salah satunya PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta (Perseroda) melalui programnya #UbahJakarta. Dalam kampanye ini, warga Jakarta tak hanya dimanjakan dengan fasilitas MRT yang kian memadai tetapi juga fasilitas tambahan lain yang semakin mendorong mereka untuk menggunakan transportasi publik, salah satunya perpustakaan MRT.

Perpustakaan MRT ini dibangun dalam rangka memperingati Hari Akasara Internasional dan juga sebagai bagian dari program #UbahJakarta. PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menempatkan perpustakaan mini di setiap titik di 13 stasiun MRT di Jakarta.

ThePhrase.id berkesempatan mengunjungi dua lokasi perpustakaan dari 13 titik MRT yakni di Stasiun ASEAN dan Stasiun Blok M BCA.

Di Stasiun Blok M BCA, disediakan rak di salah satu sudut stasiun. Jenis buku yang disediakan juga beragam, seperti buku anak, buku agama, novel, hingga ensiklopedia. Penumpang maupun pengunjung stasiun yang ingin meminjam buku hanya perlu mengambil buku di rak pada stasiun keberangkatan.

Buku yang telah dipinjam ini bisa dibaca saat menunggu kereta dan atau di dalam kereta. Pengembalian buku ini juga mudah, peminjam hanya perlu mengembalikannya di stasiun tujuan.

Sejalan dengan digitalisasi yang sedang gencar dilaksanakan Pemerintah, PT MRT Jakarta juga menyediakan perpustakaan digital bagi pengunjung dan penumpang MRT di Stasiun ASEAN.

Masyarakat hanya perlu mengunjungi mesin perpustakaan digital ini untuk memilih buku, jika pengguna telah menemukan buku yang disuka pengguna hanya perlu klik dengan klik “Yuk Mulai Membaca” pada mesin lalu memindai kode QR sesuai buku yang dipinjam.

Peminjaman buku juga bisa di lakukan melalui ponsel dengan mengunjungi situs digitallibrary.jakartamrt.co.id untuk memilih buku yang ingin dipinjam kemudian klik “Yuk Mulai Membaca” lalu mendatangi mesin perpustakaan digital ini untuk memindai kode QR sesuai buku yang ingin dipinjam.

Kategori buku yang ada di perpustakaan digital juga beragam mulai dari novel, biografi, hingga bacaan non-fiksi. Pengguna juga dapat melihat buku terfavorit dan terpopuler.

Perpustakaan digital yang tersedia di Stasiun MRT ASEAN ini hadir berkat kerjasama antara PT MRT Jakarta dengan Perpustakaan Nasional untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia khususnya Jakarta atau pengguna MRT. Program ini juga merupakan salah satu faktor pendorong capaian Jakarta City of Literature.

Salah satu petugas MRT mengungkap kepada ThePhrase.id bahwa perpustakaan digital ini biasanya ramai di akhir pekan. Peminjamnya juga beragam mulai dari orang tua hingga anak muda. Petugas juga mengungkap bahwa buku yang dipinjam melalui perpustkaan digital ini bahkan bisa didownload sehingga peminjam bisa membacanya di rumah. [fa]