e-biz

Dukung Transisi Energi, Uni Emirat Arab Akan Investasi USD 32,7 Miliar

Penulis Haifa C
Nov 10, 2021
Dukung Transisi Energi, Uni Emirat Arab Akan Investasi USD 32,7 Miliar
ThePhrase.id – Kamis 4 November 2021 lalu, dalam kunjungannya ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan para investor di negara tersebut.

Dilansir dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet, demi mewujudkan tercapainya target transisi energi di dalam negeri menggunakan teknologi dengan harga yang terjangkau, Jokowi menawarkan transisi energi sebagai sektor prioritas kepada para investor di UEA.

“Jika Anda tertarik melakukan investasi untuk energi baru dan terbarukan (EBT), ini adalah saat yang tepat. Potensi yang dimiliki Indonesia cukup banyak dan beragam, ada tenaga hidro, surya, panas bumi, dan lain-lain,” ujar Presiden Jokowi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi juga mengungkapkan bahwa komitmen bisnis dan investasi sebesar USD 32,7 miliar telah dihasilkan dari kunjungan tersebut.

Presiden Joko Widodo berkunjung ke Abu Dhabi (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)


“Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai USD 32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan,” ungkap Retno.

Retno menambahkan bahwa investasi tersebut juga mencakup komitmen kerja sama antara Masdar, anak perusahaan nasional Abu Dhabi bernama Mubadala Investment Company dan Pertamina dalam pembangunan proyek floating solar panel atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama Masdar Mohammed Jamil Ramahi di Istana Kepresidenan Uni Emirat Arab.

“Perjanjian ini menunjukkan komitmen mendalam dari Masdar untuk mendukung transisi energi di Indonesia, dan mencapai target net zero emission. Kami berharap dapat hadir di Indonesia dan mendukung pembangunan ekonominya,” tutur Mohammed.

Pihak Pertamina dan Masdar bertukar dokumen nota kesepahaman sebagai bagian dari perjanjian investasi PLTS (Foto: dok. Pertamina)


Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga menyampaikan bahwa kolaborasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam mempercepat upaya transisi energi, dan Pertamina selaku BUMN energi di Indonesia juga memang mempunyai komitmen yang tinggi untuk mendukung target yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Kerja sama strategis antara Pertamina NRE dengan Masdar ini akan berpotensi mendorong percepatan transisi energi,” papar Nicke.

Sementara itu dilansir dari Bisnis, Sekretaris Perusahaan Pertamina Subholding Power & Renewable Energy Dicky Septriadi mengatakan bahwa kesepakatan tersebut bertujuan untuk mengkaji sejumlah hal yang diperlukan untuk mencapai transisi energi.

“Kesepakatan tersebut untuk melakukan kajian bersama terkait teknis, dan hal teknologi, serta lainnya,” kata Dicky.

Beberapa hal yang telah dilakukan Pertamina untuk mendukung target pemerintah dalam pengurangan emisi antara lain meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi menjadi 1.128 MegaWatt (MW) pada tahun 2026 mendatang, mengembangkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan angin, serta green dan blue hydrogen. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic