leader

Dyota Marsudi, Anak Menlu yang Jadi Bos Bank Aladin Syariah

Penulis Firda Ayu
Nov 28, 2021
Dyota Marsudi, Anak Menlu yang Jadi Bos Bank Aladin Syariah
ThePhrase.id – Dyota Mahottama Marsudi, merupakan anak Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang baru saja lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper)  dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sah menjadi Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) .

Ia mendapat restu OJK sesuai dengan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-166/D.03/2021 tertanggal 11 November 2021. Dyota Marsudi ditunjuk sebagai Presiden Direktur dalam RUPS Luar Biasa perseroan yang digelar 7 April 2021 dan menggantikan posisi Presiden Direktur BANK yang sebelumnya dijabat oleh Basuki Hidayat.

Berusia muda, Pria kelahiran Palembang tahun 1989 ini sudah sering berkecimpung di dunia keuangan. Dyota menyelesaikan studi sarjananya di jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia  (UI) dan mendapat gelar sarjana ekonomi.

Lulus dari UI, Dyota melanjutkan studi magisternya di INSEAD dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) dengan fokus di private equity, keuangan dan kewirausahaan

Dyota Marsudi dan Keluarga (Foto: Instagram/Retno_marsudi)


Ia memulai kariernya di tahun 2011 sebagai managemen konsultan di perusahaan penyedia layanan konsultasi, Boston Consulting Group (BCG) yang berpusat di Massachusetts. Karir ini ia geluti selama 6 tahun hingga 2017.

Di tengah karirnya sebagai managemen konsultan, Dyota mendirikan Happy5 yang merupakan perusahaan startup bergerak di bidang software-as-a-service (SaaS) yang fokus pada sistem human capital management. Di Happy5, ia bertindak sebagai Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO). Profesi ini ia geluti selama 2 tahun dari 2016 hingga 2018.

Sebelum resmi menjadi Presdir Aladin, Dyota menjabat sebagai Senior Executive Director Vertex Ventures sejak 2018 hingga 2021. Perusahaan modal ventura yang berbasis di Singapura ini berinvestasi pada perusahaan rintisan dengan pertumbuhan yang tinggi di seluruh Asia kecuali Tiongkok.

Secara bersamaan ia juga menjabat penasihat transformasi digital Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dari tahun 2019-2020.

Sebagai penasihat, ia bertugas untuk memimpin pengembangan strategi bagaimana Indonesia dapat mendukung pertumbuhan eksplosif di industri teknologi dan modal ventura, dengan rekomendasi dilaporkan langsung kepada Menteri PPN.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Dyota Marsudi (Foto: Instagram/saydin_skbf)


Sebagai Presiden Direktur, Dyota mengungkapkan bahwa ia mendukung perkembangan inkluisi keuangan di Indonesia melalui Bank Aladin Syariah.

"Teknologi digital yang kami miliki memungkinkan masyarakat Indonesia mengakses layanan perbankan syariah di mana saja dengan mudah," jelasnya dikutip dari Antara pada Selasa (16/11).

Hadirnya Bank Aladin sebagai bank murni digital syariah pertama di Indonesia ini merupakan inovasi yang cemerlang dengan kondisi penduduk Indonesia yang mayoritas muslim.

Bank yang sempat digadang-gadang menjadi kuda hitam baru di segmen perbankan digital ini juga telah menyabet gelar pada CNBC Indonesia Awards 2021 sebagai The Most Promising Islamic Digital Bank 2021.

Bank ini bekerja sama dengan Alfamart yang memiliki 15.000 gerai dan  juga Halodoc untuk memperluas layanan telemedicine di seluruh Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Dyota, berkomitmen memberikan layanan digital syariah dan memajukan ekonomi digital syariah agar bermanfaat bagi masyarakat.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada para stakeholders yang mendukung kemajuan Bank Aladin Syariah hingga saat ini. Komitmen kami, memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai bank digital syariah pertama di Indonesia," imbuh dia. [fa]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic