ThePhrase.id – Gelar sarjana termuda pada tahun ini baru saja diraih oleh sorang remaja berusia 13 tahun bernama Elliott Tanner. Tak main-main, Elliott bahkan memperoleh gelar tersebut dengan mengambil jurusan fisika di University of Minnesota, Amerika Serikat.
Kecintaannya dalam bidang studi tersebut membuat Elliott bercita-cita menjadi profesor di tempatnya berkuliah tersebut serta menjadi seorang ahli fisika teoretis energi tinggi.
Keberhasilan dirinya menjadi sarjana muda bermula ketika ia berusia 9 tahun. Saat itu ia mendaftar di community college setempat, namun ketika dirinya telah berusia 11 tahun, Elliott pindah ke University of Minnesota untuk mempelajari fisika dan matematika dengan lebih dalam.
"Untuk waktu yang lama, saya ingin menjadi ahli matematika. Kemudian saya dihadapkan pada kelas fisika yang sangat menggugah dan menginspirasi saya untuk belajar lebih banyak tentang rahasia dunia," kata Elliott.
Ibunda Elliott, Michelle Tanner mengatakan bahwa buah hatinya memang telah menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam berbahasa dan berhitung sejak dirinya masih berusia 3 tahun. Pada saat Elliot berusia 5 tahun, ia lebih memilih untuk menghabiskan uang ulang tahunnya untuk membeli buku daripada mainan dan bahkan harus keluar dari sekolah taman kanak-kanak karena merasa tidak cocok di lingkungan tersebut dan melanjutkan pendidikan di rumahnya untuk mempelajari ilmu sains yang sesuai dengan seleranya dengan bantuan orang tuanya.
Elliott Tanner (Foto: Space.com/Michelle Tanner)
"Dia berbicara tentang akselerator partikel ketika dia berusia 5 tahun, ketika anak-anak lain berpura-pura menjadi Superman di taman bermain," ujar ibunda Elliott, Michelle Tanner, seperti yang dikutip dari Live Science (4/5/2022).
Kendati demikian, Elliott juga rupanya tetap bergaul dengan teman-temannya dan melakukan berbagai kegiatan menyenangkan.
"Orang-orang tampaknya memiliki prasangka bahwa masa kecil Elliott telah dicuri. Mereka juga menganggap Elliott pasti kurang dalam keterampilan sosial.Tapi, ini tidak bisa. Dia justru bergaul dengan anak seusianya," imbuh ayah Elliott, Tanner.
Sulit melanjutkan studi karena terlalu muda
Berkat kecerdasan yang dimilikinya, Elliot sebenarnya telah diterima di program doktor fisika Universitas Minnesota pada tahun akademik selanjutnya. Namun ia tidak bisa mendapatkan berbagai tunjangan serta bantuan biaya kuliah dari pihak universitas karena usianya dianggap masih terlalu dini.
"Kami tidak pernah membayangkan mengirim anak berusia 9 tahun ke perguruan tinggi, apalagi anak berusia 13 tahun ke sekolah pascasarjana, jadi kami tidak pernah punya waktu untuk mengumpulkan dana kuliah," kata ayah Elliott.
Tak tinggal diam, orang tua Elliott pun berusaha untuk mendapatkan biaya kuliah Elliott yang diperkirakan bisa menelan hingga $90.000 dengan memperoleh dukungan masyarakat melalui kampanye di GoFundMe.
Terhitung hingga Sabtu, (28/5/2022) dana yang terkumpul untuk biaya kuliah Elliott telah mencapai hingga $53.513.
"Kami sangat berterima kasih karena teman, keluarga, komunitas, dan masyarakat umum kami telah mendukung Elliott. Dia tidak akan bisa melanjutkan studinya tanpa dukungan," ucap ayah Elliott. [hc]