features

Era Siapa Ijazah S1 Jokowi Diterbitkan?

Penulis Aswandi AS
Apr 22, 2025
Ijazah Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo. (Foto: X/DianSandiU)
Ijazah Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo. (Foto: X/DianSandiU)

ThePhrase.id - Isu ijazah palsu Jokowi telah berkembang dari masalah kejanggalan pada format ijazah dan skripsinya kini  meluas pada penelusuran jejak Jokowi sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada.  Dari penelusuran netizen, Jokowi diyakini tidak pernah kuliah di UGM, meskipun pihak rektorat menunjukkan beberapa foto yang disebut sebagai Jokowi di masa lalu. Kecurigaan makin membesar setelah beredar bukti bahwa ketika menjabat walikota Solo, Jokowi bergelar doktorandus dan berubah menjadi insiyur menjelang ikut Pilkada Jakarta tahun 2012.

Salah satu foto yang beredar tentang Jokowi bergelar doktorandus  adalah momen ketika Jokowi yang menjabat walikota Solo berkunjung ke PT. Sritex  di Sukoharjo, pada tahun 2006.  Dalam foto itu tampak Jokowi mengenakan jas dan dasi  sedang mendengar penjelasan dari pihak Sritek. Di  caption foto itu disebutkan “Kunjungan Walikota Solo ke PT SRITEX Sukoharjo, Bapak Drs. Joko Widodo, Sukoharjo 20- 09- 2006”.

Gelar doktorandus Jokowi ini tidak hanya diketahui dari dokumen atau foto-foto lama,  tapi juga kesaksian orang-orang yang pernah berhubungan dengannya ketika dia  berkampanye di Pemilihan Walikota Solo tahun 2005 dan menjabat sebagai walikota hingga tahun 2012.  Juli 2011, saat membuka acara kongres pengusaha muslim Indonesia   di Solo, Jokowi  masih bergelar doktorandus.  Edi Cahyanto, panitia acara tersebut mengungkapkan gelar Doktorandus  Jokowi  itu tertulis dalam surat  permohonan audiensi  panitia dan backdrop pada saat pembukaan.

“Saya ingat betul gelar doktorandus Jokowi itu karena ada di surat yang kita tujukan untuk walikota, flyer dan backdrop pada acara pembukaannya,” ujar Edi Cahyanto pada Senin, 21 April 2025.

Fakta ini membuat beberapa pihak heran bagaimana gelar doktorandus berubah menjadi insnyur dalam hitungan bulan.

“Saya terkaget-kaget dan bengong,” kata Prof. Ikrar Nusa Bhakti, pengamat politik LIPI mengungkapkan keterkejutannya setelah mengetahui perubahan gelar Jokowi itu.  Ikrar  mengaku dirinya diberitahu oleh seorang anggota Tim TPUA, bahwa Jokowi bergelar doktorandus saat mencalonkan diri sebagai walikota Solo.

“Ini bikin geleng-geleng kepala. Kok bisa gelar berubah? Ini enggak logis dan perlu dijelaskan. Jadi, yang benar itu Drs. waktu di Solo atau Ir. waktu di Jakarta?” ujar  pengamat Politik dan Militer Selamat Ginting, di channel  Forum Keadilan TV pada  Selasa, 15 April 2025. 

Di tengah polemik tentang status Jokowi pernah kuliah atau tidak di Fakultas Kehutanan UGM, tiba-tiba muncul lagi tentang daftar nama peserta yang lolos Sipenmaru (seleksi penerimaan mahasiswa baru) Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, atau tahun yang disebut Jokowi sebagai tahun pertama dia kuliah di UGM.  Dari 68 nama mahasiswa yang ada dalam daftar itu tidak ada nama Joko Wdiodo.   Dan bila daftar nama yang beredar itu benar, maka dipastikan Jokowi tidak pernah kuliah di fakultas tersebut.

Sebenarnya, penyelidikan komperehensif tentang sejarah pendidikan Jokowi ini sudah diungkap oleh Bambang Tri dalam bukunya Jokowi Undercover itu.  Menurut Bambang Tri Jokowi tidak pernah kuliah karena tidak memiliki ijazah SMA.

“Mana mungkin bisa kuliah, ijazah SMA saja enggak punya,” kata Bambang Tri di podcast Realita TV, 12 Oktober 2022.

Disinggung tentang gelar Jokowi, Bambang Tri menyebut itu tindakan semau-maunya  Jokowi saja mau mengaku memiliki gelar apa.  Namun faktanya, menurut Bambang Tri, ijazah SMA yang diakui sebagai milik Jokowi itu adalah milik seorang yang bernama Joko Wahyudi.  Dan,  bila gugatan Bambang Tri tentang kepalsuan ijazah SMA Jokowi itu terbukti benar, maka dengan sendirinya ijazah S1 Jokowi itu bodong alias palsu.

Dalam gugatannya, Bambang Tri tidak menyebut UGM sebagai pihak tergugat.  Karenanya, dia heran, mengapa UGM ikut menceburkan diri dalam polemik ijazah palsu Jokowi. Padahal  tidak pernah disinggung dalam gugatannya ke pengadilan.

“Legan nggolek momongan,  UGM itu cari kerjaan aja,” kata Bambang Tri  menyebut UGM yang ikut membela Jokowi  itu.

Dan sekarang publik sudah terlanjur tahu jika ijazah Jokowi itu bermasalah. Publik pun menuntut Jokowi membuktikan ijazahnya itu asli yang diperoleh secara legal melalui proses pendidikan  di perguruan tinggi. UGM pun ikut terseret dan tersudut  karena menegaskan keaslian iajzah S1 Jokowi. Padahal menurut Bambang Tri, Jokowi tak mungkin punya ijazah S1 karena  Jokowi tidak pernah kuliah.

Era Siapa Ijazah S1 Jokowi Diterbitkan
Fakultas Kehutanan UGM. (Foto: Instagram/kehutanan_ugm)

Pertanyaannya, bagaimana Jokowi mendapatkan ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM, jika ternyata tidak pernah kuliah? Pertanyaan inilah yang membuat masalah ijazah Jokowi ini menjadi rumit dan pelik. Sebab, ini menyangkut reputasi dan pihak-pihak yang ikut serta dalam pemberian ijazah itu.   Makanya, Jokowi enggan menunjukkan ijazahnya secara terbuka seperti yang dilakukan para alumni UGM lain yang ramai-ramai menunjukkan atau mengupload ijazahnya. Sebab bila orang seperti Rismon Sianipar atau Roy Suryo diberi kesempatan untuk meneliti ijazah itu, akan langsung ketahuan tahun berapa ijazah itu diterbitkan melalui pengecekan usia karbon pada kertas dan tinta yang digunakan. Apakah tahun 1985, seperti yang diakui Jokowi dan UGM, atau tahun 2012 menjelang Jokowi ikut Pilkada Jakarta.

Bila tahun terbitnya sudah diketahui maka tinggal dilacak siapa pemegang otoritas  kampus UGM  ketika itu untuk mengkonfirmasi bagaimana proses terbitnya.  Sebab, dari bukti yang disodorkan belum ada yang meyakinkan, termasuk yang ditunjukkan UGM selama ini. Bahkan UGM terkesan keteteran dan jauh ketinggalan dengan kecepatan bukti dan fakta yang diungkap publik.

Tahun 1985, Rektor UGM adalah Prof. Teuku Jacob,  seorang guru besar emeritus dalam bidang antropologi ragawi Universitas Gajah Mada (UGM). Ia dikenal sebagai bapak paleoantropologi Indonesia dan melakukan penelitian berbagai fosil yang ditemukan di berbagai tempat di Pulau Jawa.  Prof. Jacob merupakan pemrakarsa pendirian Museum Trinil yang berada di Ngawi, Jawa Timur.  

Adapun tahun 2012, ada dua rektor yang menjabat di tahun itu. Pertama, Prof. Sudjarwadi yang menjabat sebagai rector UGM sejak 2007.  Kemudian digantikan oleh Prof. Dr. Pratikno yang  dilantik sebagai rektor pada 16 Juli 2012.  Pratikno adalah Guru Besar Ilmu Politik  UGM yang meraih gelar doctor Political Science, di Flinders University, Australia, 1997.   Prof. Pratikno kemudian mengundurkan diri pada 24 November 2014 setelah diangkat menjadi Menteri Sekretaris Negara selama 2 periode pemerintahan Jokowi.  Di Kabinet Merah Putih sekarang, Praktikno dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan mengumumkan bahwa Jokowi tidak akan menunjukkan ijazahnya kepada siapapun tanpa ada perintah pengadilan.

"Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan,” ujar Yakub dalam konferensi persnya, Senin (14/4/2025).

Namun dua hari setelah itu, Rabu 16 April 2025,  Jokowi menunjukkan ijazahnya kepada beberapa wartawan yang biasa stand by di rumahnya di Solo, Jawa Tengah.  Wartawan yang melihat ijazah disyaratkan tidak boleh mengambil gambar atau video ijazah tersebut.

Tampaknya, Jokowi sengaja membuat publik penasaran, sekaligus menambah debaran jantung pihak-pihak yang ikut serta menerbitkan ijazah itu. Wallahua’lam. (Aswan AS)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic