
ThePhrase.id - Proses pemilihan pelatih Timnas Indonesia masih berlangsung di internal PSSI. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjelaskan bahwa tahapan seleksi belum memasuki keputusan final.
Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI tidak ingin terburu-buru dalam menentukan pelatih kepala baru. Ia menyebut kebutuhan tim baru akan berjalan pada Maret mendatang.
"Untuk pelatih Timnas Indonesia, kita berikan waktu untuk Exco ataupun semua. Untuk melihat siapa yang nanti hasil interview. Dan kita tidak perlu buru-buru karena memang kan yang namanya ke depan itu baru nanti bulan Maret," ujar Erick Thohir.
Ketika ditanya apakah nama calon pelatih sudah mengerucut, Erick Thohir memberikan jawaban singkat. Ia memastikan proses masih jauh dari kata selesai.
"Belum, nanti ada prosesnya," ucap Erick Thohir.
Pertanyaan mengenai kemungkinan pelatih dari Belanda kembali masuk dalam daftar kandidat juga muncul dalam sesi tersebut. Erick Thohir menyampaikan belum ada kepastian dalam hal tersebut.
Isu kedatangan Timur Kapadze ke Indonesia turut menjadi perhatian. Erick Thohir menyebut tidak memiliki informasi mengenai hal itu.
Ketika disinggung apakah nama Kapadze termasuk dalam lima kandidat tersebut, Erick Thohir tetap menjaga kerahasiaan proses. Ia menegaskan belum dapat membicarakan nama siapa pun.

Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick juga menjelaskan mekanisme penentuan target medali untuk SEA Games 2025. Ia menuturkan bahwa target berasal dari masing-masing cabang olahraga.
"Dari tim evaluasi kemarin berbagai cabor mengusulkan target medalinya. Sebagai Menpora saya bilang silakan cabor memastikan targetnya tapi ini jadi bahan evaluasi untuk ke depan," beber Erick Thohir.
Erick Thohir menyebut bahwa tiap cabor berhak menentukan targetnya sendiri. Ia menegaskan bukan kewenangan Kemenpora untuk menetapkan perolehan medali.
"Jadi ada cabor bilang emas, perak, perunggu, silakan saja, bukan saya yang menentukan. Jangan dibalik," tegas Erick Thohir.
Erick Thohir juga menjelaskan bagaimana perbedaan antara target dan pencapaian akan menjadi evaluasi. Ia memberi contoh mengenai pencapaian yang bisa melampaui target.
"Dari situ, dari cabor yang target perunggu tapi tidak dapat misalnya, itu jadi bahan evaluasi. Kalau misalnya sepak bola kemarin bicara perak terus dapat emas, nah kan bagus," lanjut Erick Thohir.
Ia menambahkan bahwa pemerintah mendorong cabor untuk bertanggung jawab atas target yang mereka tetapkan. Roadmap 17 cabor unggulan juga menjadi acuan bagi evaluasi tersebut. (Rangga)