ThePhrase.id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan bahwa berbagai program yang disiapkan saat ini akan bermuara pada penguatan Timnas Indonesia.
Penguatan ini diperlukan agar Timnas Indonesia mampu meraih berbagai mimpi, mulai dari masuk ke 100 besar ranking dunia, hingga masuk ke putaran final kompetisi bergengsi dunia.


“Membangun Timnas Indonesia itu tidak bisa dilakukan dalam dua bulan. Tidak bisa juga dilakukan dalam dua tahun. Harus bertahun–tahun. Dan itu harus dilakukan dengan pembinaan yang setara,” tegas Erick Thohir.
Erick Thohir pun kemudian menjelaskan langkah-langkah sistematis yang tengah dia siapkan bersama tim di PSSI. Pertama, mengundang tim–tim besar dan terkuat di dunia. Salah satu yang terdekat adalah dengan Timnas Argentina.
Erick Thohir juga menyebutkan bahwa dirinya sudah melakukan pembicaraan tahap awal dengan negara-negara seperti Timnas Maroko, Timnas Brasil, Timnas Portugal, hingga Timnas Rusia.
“Namun, kami hanya bisa mengundang satu negara dengan tim terkuat satu kali setiap tahun. Jadi harus ada pertandingan di mana kami dapat poin. Dan ada juga pertandingan untuk menunjukkan bahwa sepak bola kita dipercaya dunia,” tuturnya.


Langkah Kedua, lanjut Erick Thohir, memperbaiki ranking Timnas Indonesia dengan memperbanyak FIFA Matchday dengan tim–tim dunia yang memungkinkan bagi Indonesia untuk meraih poin. Salah satu yang terdekat adalah dengan Timnas Palestina.
“Pada FIFA Matchday Juni 2023, kami membuat gebrakan. Kami melawan Timnas Palestina yang sekarang ada di ranking ke-94 dunia. Rankingnya masih lebih baik dari Timnas Indonesia yang ada di posisi ke-149. Ini kami siapkan. Dengan Timnas Burundi juga sudah, kami menang, dan seri. Itu semua Langkah-langkah nyata yang kami dorong,” ujarnya.
Langkah ketiga untuk mempersiapkan Timnas Indonesia yang kuat, menurut Erick Thohir, adalah melanjutkan arahan Presiden Joko Widodo untuk membangun tim dengan memperkuat pemain–pemain muda.
Tim muda yang saat ini ada pada usia 20, 22, dan 23 tahun, nanti pada saat Piala Dunia 2026 sudah berusia 22–25 tahun. Setelah itu, pada Piala Dunia 2030 telah berumur 25-28 tahun.


Salah satu langkah yang sudah dilakukan saat ini adalah dengan menyelesaikan proses naturalisasi pemain-pemain berbakat berdarah Indonesia. Terbaru adalah dengan rampungnya proses naturalisasi Rafael William Struick dan Ivar Jenner.
“Makanya kami siapkan pemain muda yang akan menjadi core dan pendampingan Timnas Indonesia untuk mempersiapkan di event internasional,” tegas Erick Thohir.
“Ada banyak event yang sangat berat di tingkat Internasional, ada Asian Games, ada babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sudah dimulai tahun ini. Ini mimpi kita tidak menginjak tanah. Tapi boleh dong kita mimpi.”
“Mimpi ini harus dijalankan secara serius. Dimulai dengan mempersiapkan Kualifikasi Piala Dunia 2026 mulai tahun ini pada Oktober–November 2023, lalu ada Piala Asia 2023,” pungkasnya.