sport

Erick Thohir Kutuk Keras Pemukulan Wasit di PON 2024: Sangat Memalukan, Tindakan Kriminal

Penulis Rangga Bijak Aditya
Sep 16, 2024
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengecam kekerasan yang terjadi di laga sepak bola antara Aceh vs Sulteng di PON Aceh-Sumut 2024.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengecam kekerasan yang terjadi di laga sepak bola antara Aceh vs Sulteng di PON Aceh-Sumut 2024.

ThePhrase.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengutuk keras pemukulan terhadap wasit Wasit Eko Agus Sugiharto oleh pemain Sulawesi Tengah (Sulteng) ketika melawan Aceh di PON Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024.

Eko Agus Sugiharto diberi bogem mentah oleh pemain Sulteng karena memberikan tendangan penalti kepada Aceh dalam babak perempat final PON 2024 pada Sabtu, 14 September 2024 malam WIB di Stadion Dimurthala, Banda Aceh.

Pada menit ke-90+6, Eko Agus Sugiharto menunjuk titik putih untuk Aceh. Wasit asal Palembang, Sumatera Selatan ini menganggap pemain Aceh dilanggar pemain Sulteng di kotak penalti Sulteng.

Padahal dari tayangan ulang, pemain Aceh tidak dijatuhkan pemain Sulteng, melainkan jatuh sendiri. Tetapi, Eko Agus Sugiharto dengan sigap berlari ke titik putih kotak penalti Sulteng.

Ketika berlari ke titik putih, pemain Sulteng, Muhammad Rizki Saputra menonjok Eko Agus Sugiharto. Eko tidak dapat memimpin pertandingan kembali dan dibawa ke rumah sakit.

"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat!" tegas Erick Thohir merespons kejadian di PON 2024 ini.

Erick mengatakan pihaknya akan melakukan investigasi mendalam dimulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan. Di samping itu reaksi yang sangat tidak sportif pemain juga dipastikan berbuah sanksi terberat.

Erick Thohir Kutuk Keras Pemukulan Wasit di PON 2024  Sangat Memalukan  Tindakan Kriminal
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir ketika menonton PON 2024. (Foto: X Erick Thohir)

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," sambung Erick Thohir.

Sanksi larangan seumur hidup pun mengancam wasit dan pihak-pihak lain jika terbukti mengatur hasil laga. Namun Erick Thohir menegaskan pula bahwa tak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," lanjut Erick Thohir.

Erick Thohir menilai peristiwa ini mencoreng kehormatan sepak bola Indonesia yang mulai menunjukkan titik cerah. Demi marwah dan tidak untuk mencegah kejadian serupa tak terulang, ia menjamin hukuman yang diberikan menjadi salah satu hukuman paling berat.

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentolerir sedikitpun praktik di luar fair play," tutup Erick Thohir. (Rangga)

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic