trending

Eropa Bersiap Hadapi Kekeringan di Tengah Gelombang Panas Musim Dingin

Penulis Nadira Sekar
Mar 02, 2023
Eropa Bersiap Hadapi Kekeringan di Tengah Gelombang Panas Musim Dingin
ThePhrase.id - Eropa tengah mengalami gelombang panas musim dingin, curah hujan yang rendah, dan kurangnya salju, yang semuanya menyebabkan sungai, kanal, dan danau surut ke tingkat yang sangat rendah. Dasar sungai yang mengering dan danau yang menyusut biasanya diasosiasikan dengan teriknya musim panas, bukan musim dingin. Tetapi awal tahun yang sangat hangat dan kering mempengaruhi sebagian besar Eropa, termasuk Prancis tengah dan barat daya, Spanyol utara, dan Italia utara.

Foto: Ilustrasi Kekeringan (freepik.com photo by jcomp)


Melansir CNN.com, para ahli memperingatkan bahwa kekeringan parah yang terjadi pada tahun lalu, dapat terulang kembali yang memunculkan kekhawatiran tentang pasokan air di benua tersebut.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Januari 2023 oleh peneliti dari Universitas Teknologi Graz di Austria yang menggunakan data satelit untuk menganalisis sumber daya air tanah dunia, menyatakan situasi air di Eropa sangat kritis.

"Beberapa tahun yang lalu, saya tidak pernah membayangkan bahwa air akan menjadi masalah di Eropa," kata Torsten Mayer-Gürr.

Salah satu negara yang tengah mengalami kekeringan terburuk dalam lebih dari 60 tahun adalah Prancis yang dilaporkan mungkin segera memberlakukan pembatasan penggunaan air. Prancis dilaporkan mengalami 32 hari berturut-turut tanpa hujan yang akan berdampak buruk pada sungai dan danau yang secara paralel memberikan dampak buruk pada tanah.
Faktor Penyebab

Kekeringan musim dingin di Eropa disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya termasuk peristiwa heat dome. Melansir India Times, heat dome terjadi ketika udara hangat terperangkap di suatu lokasi untuk waktu yang lama, seperti tutup panci. Setiap hari, udara yang terperangkap menjadi lebih hangat dengan tenaga matahari yang intensif. Semakin lama udara terperangkap, semakin panas suhu udara.

Durasi rata-rata kubah panas adalah beberapa hari, tetapi dapat berlangsung hingga berminggu-minggu, yang dapat mengakibatkan gelombang panas yang mematikan.

Gelombang panas musim dingin 2023 bukanlah gelombang pertama yang hadir di planet ini. Pada tahun 2021, kubah panas yang terbentuk di Kanada bagian barat dan AS pada tahun 2021 menyebabkan gelombang panas yang fatal. Suhu naik dari 46 menjadi 49 derajat Celcius. Ratusan orang diperkirakan tewas akibat cuaca buruk ini.
Masalah Global

Kekeringan musim dingin bukan hanya mempengaruhi Eropa, tetapi juga menjadi masalah global. Perubahan iklim menyebabkan kondisi cuaca yang lebih ekstrem, termasuk kekeringan, banjir, dan gelombang panas. Cuaca ekstrem dapat berdampak signifikan pada produksi makanan, menyebabkan kekurangan pangan, kenaikan harga, dan bahkan kelaparan di beberapa daerah.

Pemerintah dan organisasi di seluruh dunia harus mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak perubahan iklim pada produksi makanan. Hal ini termasuk investasi dalam penelitian untuk mengembangkan tanaman baru yang lebih tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrem, meningkatkan sistem irigasi dan pengelolaan air, dan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic