trending

Evergrande Krisis, Indonesia Harus Waspada

Penulis Haifa C
Oct 07, 2021
Evergrande Krisis, Indonesia Harus Waspada
ThePhrase.id – Dalam Konferensi Pers APBN KITA yang digelar pada 23 September 2021 lalu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperingatkan Indonesia agar waspada terhadap dampak dari krisis yang sedang dialami oleh perusahaan properti raksasa di Tiongkok, Evergrande.

"Isu risiko stabilitas sektor keuangan terutama di Tiongkok itu menjadi perhatian pada minggu-minggu ini," ujar Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, Indonesia wajib waspada terhadap perkembangan ekonomi Tiongkok karena bisa berdampak terhadap kenaikan harga ekspor, terutama komoditas, yang akan sangat mempengaruhi pemulihan ekonomi secara global.

Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani (Foto: Instagram/Sri Mulyani Indrawati)


Selain merajalelanya virus Covid-19 dengan varian Delta, kenaikan inflasi, serta pemulihan ekonomi yang tidak merata di berbagai negara di seluruh penjuru dunia, krisis Evergrande juga diprediksi akan menjadi salah satu faktor yang berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi global.

Dilansir dari Antara, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa krisis yang sedang dialami Evergrande saat ini dikarenakan oleh kondisi gagal bayar dengan jumlah yang cukup besar.

"Utang perusahaan konstruksi terbesar di Tiongkok itu mencapai di atas 300 miliar dolar AS," imbuh Sri Mulyani.

Jumlah utang yang cukup besar tersebut tentunya akan mempengaruhi perekonomian Tiongkok bahkan dunia, sehingga diperkirakan akan berdampak pada Indonesia.

Gedung kantor Evergrande (Foto: Shutterstock)


Kasus ini bahkan menyebabkan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,1 persen menjadi 5,7 persen pada tahun ini.

Sementara itu, Bhima Yudhistira, ekonom dan juga direktur Center of Economic and Law Studies (Cellios) mengatakan bahwa kegagalan Evergrande dalam membayar utangnya membuat persepsi resiko dalam sektor properti meningkat.

Ilustrasi sektor properti (Foto: ekonomi.bisnis.com)


Menurutnya, sektor yang akan sangat terpengaruh dari krisis Evergrande ini yaitu sektor yang berkaitan dengan bahan baku, material proyek properti, atau perumahan di China. Hal ini memiliki dampak terhadap 170 sub-sektor ekonomi, sehingga perusahaan-perusahaan yang mempunyai rantai pasok berorientasi ekspor material properti yang terkena dampak krisis ini perlu dicermati.

"Pelaku usaha di bidang besi baja, keramik, bahan tambang, sampai kayu dan furniture yang masuk dalam rantai pasok industri properti di China akan mengalami penurunan permintaan imbas krisis Evergrande. Jika krisis properti di China berlanjut bukan tidak mungkin kinerja ekspor Indonesia juga ikut melemah," tandas Bhima. [hc]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic