ThePhrase.id - Sudah menonton Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams? Seri terbaru karya sutradara kondang Joko Anwar ini menceritakan berbagai kisah supernatural sci-fi yang dibungkus dalam 7 episode.
Selain menyajikan cerita yang berhasil membuat penggemar film horor maupun sc-fi tercengang, Joko Anwar juga mengusung aktor dan aktris dengan akting yang mumpuni, salah satunya adalah Fachri Albar.
Aktor satu ini tampil sebagai seorang penyandang yang memiliki kekurangan, yaitu buta warna dan sering terdiskriminasi saat bekerja, namun memiliki keluarga yang harus dinafkahi bernama Ali. Menariknya, nama Fachry Albar merupakan salah satu aktor yang kerap bergabung dengan berbagai film karya Joko Anwar.
Siapa sebenarnya aktor yang langganan bintangi film hingga seri Joko Anwar ini? Yuk kenalan dengan Fachry Albar.
Fachri Albar merupakan aktor kenamaan Indonesia yang dikenal dengan akting ikoniknya dalam film-film seperti Kala hingga Pintu Terlarang. Darah seni yang mengalir pada dirinya berasal dari kedua orang tuanya, sebab ia adalah putra dari musisi rock legendaris Indonesia, Achmad Albar, dan aktris Rini S. Bono.
Pria yang akrab dipanggil Ai ini lahir di Jakarta pada 15 November 1981. Sejak kecil, ia dibesarkan dalam keluarga yang kental dengan dunia seni dan hiburan. Hal ini membawa minatnya ke dunia seni dan terjun ke dunia hiburan sejak usia muda.
Ai memulai kariernya sebagai aktor layar lebar dengan debutnya dalam film berjudul Alexandria pada tahun 2005. Dalam film ini, ia beradu akting dengan aktris Julie Estelle, Kinaryosih, hingga Marcel Chandrawinata. Aktingnya yang memukau dalam film ini membuka kesempatannya bagi Fachry untuk makin aktif dalam dunia hiburan.
Salah satu peran ikonik yang ia bintangi adalah Jakarta Undercover (2007) di mana ia berperan sebagai seorang waria penari striptis bernama Amanda. Perannya ini membawanya meraih penghargaan Best Actor in a Supporting Role dari Indonesia Film Critics Circle Award.
Karier Fachri makin menanjak setelah ia membintangi film Kala (2007) yang disutradarai oleh Joko Anwar dan menandai karya pertamanya sebagai salah satu aktor andalan Joko Anwar. Dalam film bergaya neo-noir ini, Fachri memerankan karakter Janus seorang jurnalis yang memiliki penyakit narkolepsi.
Melalui film ini, Fachri berhasil meraih nominasi dalam Pemeran Utama Pria Terbaik dari Festival Film Indonesia di tahun 2007.
Kesuksesan ini membawanya kembali bekerja sama dengan Joko Anwar melalui berbagai proyek filmnya. Salah satunya adalah dalam film Pintu Terlarang (2009). Dalam film psikologis ini ia berperan sebagai Gambir dan beradu akting dengan Marsha Timothy, Ario Bayu, hingga Tio Pakusadewo.
Film ini membawa Fachri kembali memenangkan penghargaan Best Actor in a Supporting dari Indonesia Film Critics Circle Award. Selain itu, ia juga meraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik pada Penghargaan Kaskus untuk Film Indonesia tahun 2010.
Fachri makin aktif dan wara-wiri di berbagai layar lebar, seperti pada V/H/S/2 (2013), Melancholy is a Movement (2015), I am Hope (2016), Terpana (2016).
Nama Fachri kembali diperbincang usai kembali membintangi film karya Joko Anwar, Pengabdi Setan yang tayang pada September 2017. Dalam film ini, Fachri berperan sebagai Batara yang merupakan seorang harvester atau pemanen dari sekte pengabdi setan.
Selain film layar lebar, Fachri juga pernah tampil di berbagai sinetron seperti Malin Kundang 2005-2006), Cahaya Surga (2006), Sujudku (2007), Tobat Sambel (2012), hingga Para Pencari Tuhan Jilid 7 (2013).
Mewarisi bakat musik ayahnya, Fachri juga sempat tergabung dalam sebuah band bernama Jibril sebagai seorang drummer. Namun, ia memilih hengkang dari Jibril pada April 2010 karena kesibukan syutingnya yang mengganggu jadwal manggung band tersebut.
Sayangnya, perjalanan karier Fachri juga diwarnai oleh beberapa kontroversi.
Pada tahun 2007, ia sempat terdaftar dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena terdapat sekitar 0,3 gram sabu di kamarnya ketika BNN sedang menggeledah rumah Ahmad Albar yang kala itu juga terjerat narkoba. Namun, Fachri bebas karena terbukti negatif dalam hasil tes urine dan tidak cukup bukti untuk menjeratnya.
Fachri kembali terjerat kasus penyalahgunaan narkoba di tahun 2018 setelah polisi menemukan satu paket sabu, ganja, tablet pink mengandung narkotika alprazolam, dan Dumolid di rumahnya. Fachri dilaporkan telah menggunakan ganja sejak tahun 2015 dan sabu selama satu tahun, ia dijatuhi hukuman masa tahanan hingga 9 bulan penjara.
Setelah menjalani hukuman, Fachri mencoba untuk menata kembali hidupnya dan sempat bekerja sebagai pegawai kantoran. Ia baru mulai kembali terjun ke dunia hiburan dengan bergabung menjadi investor di sebuah media digital bernama KUY Entertainment yang digarap oleh kedua temannya, Raffi Ahmad dan Gading Marten.
Fachri baru kembali berakting pada tahun 2022 dengan kembali muncul sebagai Batara di film sekuel Joko Anwar, Pengabdi Setan 2: Communion. Tak kalah dengan film pertamanya yang sukses menjadi film horor terlaris di tahun 2017, sekuel ini juga berhasil masuk daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa hingga menjadi menjadi film terlaris yang disutradarai oleh Joko Anwar.
Selain itu, bak jadi aktor andalan, Fachri kembali membintangi film pendek terbaru Joko Anwar bertajuk Siksa Kubur yang tayang April 2024. Dalam film ini, Fachri berperan sebagai Sanjaya Arif, ayah Sita dan Adil yang merupakan pemeran utama dalam film ini.
Terbaru, suami dari aktris Renata Kusmanto ini menjadi karakter ‘kunci’ dalam seri teranyar kolaborasi Joko Anwar dan Netflix bertajuk Joko Anwar's Nightmares and Daydreams. Selain itu, Fachri Albar juga dikabarkan akan kembali berperan sebagai karakter misterius, Batara dalam Pengabdi Setan 3 yang dinanti-nanti para penggemar film horor Indonesia. [fa]