trending

Fakta-fakta Mahasiswa PPDS Undip Bunuh Diri Karena Perundungan

Penulis Ashila Syifaa
Aug 16, 2024
Foto: Canva/Getty Images/aradaphotography
Foto: Canva/Getty Images/aradaphotography

ThePhrase.id  - Seorang peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) program studi Anestesia Fakultas Kedokteran Unversitas Diponegoro, Semarang ditemukan tak bernyawa di indekosnya. Ia diduga bunuh diri karena mengalami perundungan dari seniornya. 

Polisi menemukan jasad mahasiswi itu pada Senin (12/8) pukul 23.00 WIB. Polisi menyebut korban wanita berusia 30 tahun itu tewas usai menyuntikan obat penenang di tubuhnya sendiri. 

Saat ini Kementerian Kesehataan telah menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia guna mengusut kasus ini. 

Kemenkes menemukan bahwa banyak peserta PPDS yang ingin bunuh diri. Temuan itu didapat dari tes kesehatan mental yang dilakukan dan Kemenkes menemukan banyak peserta PPDS yang mengalami perundungan oleh senior sehingga menyebabkan gangguan mental. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengambil langkah tegas dengan menutup sementara jurusan Anestesia di Undip.

"Supaya penyelidikan ini bisa dilakukan dengan cepat, bersih, dan transparan, bebas dari intimidasi yang sekarang terjadi," ujar Budi saat ditemui di Istana Wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada dokter-dokter yang terlibat dalam kasus perundungan. Ia menyatakan bahwa Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) mereka bisa dicabut.

Sebelumnya, pihak Undip membantah kasus bunuh diri tersebut karena perundungan yang dilakukan senior. Undip mengatakan institusi mereka sudah bersih dari kasus perundungan sejak Agustus tahun lalu.

Namun polisi menemukan bukti perundungan dari sebuah buku catatan mahasiswa tersebut. Buku ini berisikan masa sulit selama kuliah di kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya. 

Tak hanya itu, media sosial juga dihebohkan dengan adanya buku pedoman bullying yang mencantumkan sejumlah aturan dan tata krama junior serta tugas-tugas yang tidak boleh dilewatkan selama PPDS berlangsung. 

Penjabat Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, tidak menyangkal bahwa buku pedoman tentang bullying tersebut memang ada dan berisi instruksi dari senior kepada junior. Selain itu, Kemenkes juga telah menerima lebih dari seratus laporan terkait perundungan yang mulai masuk sejak diberlakukannya regulasi anti-perundungan untuk PPDS.  [Syifaa]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic