trending

Fakta-fakta Seputar Kebakaran Hutan Gunung Merbabu

Penulis Nadira Sekar
Oct 31, 2023
Foto: Kebakaran Hutan Gunung Merbabu (instagram.com/btn_gn_merbabu)
Foto: Kebakaran Hutan Gunung Merbabu (instagram.com/btn_gn_merbabu)

ThePhrase.id - Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tengah dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut informasi Polres Semarang, kebakaran mulai terjadi pada Jumat, 27 Oktober 2023, pukul 10.00 WIB.

Awalnya, kebakaran dilaporkan di Desa Sokowolu. Namun, akibat angin kencang, kobaran api menjalar hingga ke puncak Gunung Merbabu. Dilaporkan bahwa sekitar 500 hektar hutan telah terbakar, dan akibatnya jalur pendakian juga terpaksa ditutup.

Berikut beberapa fakta terkait kebakaran Gunung Merbabu:

Penutupan Sementara Pendakian

Akibat kebakaran hutan dan lahan, akitivitas pendakian di Gunung Merbabu telah ditutup sementara. Keputusan ini diumumkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana Sulaksono. 

Kelima jalur pendakian, yaitu jalur Selo, Suwanting, Wekas, Cunthel, dan Thekelan, ditutup sementara dan penutupan ini berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan. Selain itu, upaya pemadaman dan pengecekan di lapangan terus berlangsung.

Kesulitan Air Bersih

Kebakaran di Gunung Merbabu juga telah menyebabkan kesulitan pasokan air bersih bagi warga setempat. Ini disebabkan oleh kerusakan pipa saluran air di lereng Gunung Merbabu akibat terbakarnya hutan pinus. 

Ketua Forum Komunikasi Organisasi Masyarakat Getasan, Riska Dwi Prasetyo, mengungkapkan bahwa beberapa pipa saluran air sudah terbakar, tetapi jumlah pastinya belum dapat diidentifikasi karena kebakaran masih berlangsung.

Ratusan Warga Diungsikan

Akibat kebakaran ini, ratusan warga di Kabupaten Semarang terpaksa mengungsi. Mereka dievakuasi karena mengalami kesulitan bernapas dan iritasi mata akibat asap. Warga yang terdampak telah diungsikan ke Balai Desa Batur dan rumah-rumah kerabat mereka masing-masing.

Penggunaan Water Bombing untuk Pemadaman

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, mengungkapkan bahwa pemadaman telah dilakukan secara maksimal, termasuk dengan penggunaan sekat bakar. Meskipun begitu, nyala api masih terus berkobar akibat angin yang kencang. Pihak berwenang telah mengirimkan petugas dan kendaraan untuk membantu pemadaman melalui jalur darat, tetapi juga menghadapi berbagai kendala.

Mengingat kondisi yang sulit, pemadaman api di Gunung Merbabu akan dilakukan dengan menggunakan water bombing. Satyawan Pudyatmoko menyatakan bahwa pihaknya telah menghubungi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjalankan rencana ini secepat mungkin. [nadira]

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic