ThePhrase.id – Fakta seputar vaksin Convidecia menjadi perhatian semua orang, setelah mendapat izin pengunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM pada 7 September 2021. Nama vaksin Convidecia mungkin terdengar asing dibandingkan dengan vaksin-vaksin lain yang digunakan di Indonesia. Vaksin Convidecia merupakan vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc, China.
Foto: Ilustrasi Vaksin (freepik.com Medical photo created by freepik)
Vaksin Convidecia, yang didaftarkan oleh PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA di Indonesia, merupakan vaksin yang menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector Adenovirus (Ad5), yakni virus penyebab batuk pilek yang telah dimodifikasi. Vaksin ini mirip dengan vaksin Astrazeneca, Sputnik V, dan Janssen.
Convidecia dapat disimpan secara stabil antara 2°C dan 8°C setidaknya selama tiga bulan. Diperkirakan tetap stabil selama lebih dari dua bulan pada suhu 25 ° C. Bahkan, vaksin ini bisa tetap stabil selama lebih dari tiga minggu pada suhu 37 ° C, sehingga lebih mudah diakses ke daerah dengan fasilitas penyimpanan yang belum memadai.
Sasaran vaksin tersebut adalah orang di atas usia 18 tahun dan hanya memerlukan satu dosis sebanyak 0,5 mL. Menurut penelitian yang ada, efikasi vaksin Convidecia untuk perlindungan semua gejala Covid-19 adalah 65,3 % dan kasus Covid-19 berat adalah 90,1 %.
Dalam uji klinis tahap ketiga, CanSino mengatakan bahwa vaksin COnvidecia menunjukkan efikasi 65,28% untuk perlindungan semua gejala Covid-19 setelah 28 hari penyuntikan. Vaksin ini juga memiliki efikasi hingga 68.83% untuk perlindungan semua gejala Covid-19 setelah 14 hari penyuntikan.
Vaksin ini diklaim memiliki efikasi 90.07% untuk gejala berat 28 hari setelah penyuntikan dan 95.47% setelah 14 hari penyuntikan. Data ini berasal dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 4000 peserta di Pakistan, Mexico, Rusia, Chile, dan Argentina.
Vaksin Convidecia dibuat dengan menghilangkan gen replikasi virus dari vector adenovirus tipe 5. Vaksin tersebut bekerja dengan membuat spike protein atau lonjakan protein SARS-Cov-2, yang akan merangsang tubuh mengenal dan membentuk antibodi. Kemudian, antibodi yang terbentuk tersebut dapat memberikan efek perlindungan saat tubuh terpapar virus Covid-19.
KIPI Vaksin Convidecia
Secara umum vaksin Convidecia dapat menyebabkan nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada lokasi suntik. Selain itu, vaksin Convidecia juga dapat menyebabkan sakit kepala, rasa lelah, nyeri otot, mengantuk, mual, muntah, demam, dan diare. Meski demikian, keadaan tersebut merupakan normal dan tidak berbahaya.
Seluruh vaksin di Indonesia telah melalui tahapan uji klinis dan dipastikan aman. Segerakan vaksinasi agar bisa secepatnya terbentuk herd immunity sehingga Indonesia bisa bangkit dengan cepat. [nadira]