trending

Fakta Seputar Varian Baru Covid-19 XBB yang Dominasi Kasus di Singapura

Penulis Nadira Sekar
Oct 21, 2022
Fakta Seputar Varian Baru Covid-19 XBB yang Dominasi Kasus di Singapura
ThePhrase.id - Dalam beberapa bulan terakhir, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 telah mendominasi kasus Covid-19 di seluruh dunia. Namun kini ada subvarian baru Covid-19 yang mendapatkan banyak perhatian yaitu XBB atau Gryphon.

Melansir CNBC Indonesia, varian XBB telah mendominasi kasus di Singapura hingga 54 persen dari kasus aktif pada awal bulan ini.

Foto: Ilustrasi Covid-19 (freepik.com photo by kjpargeter)


Varian ini dikabarkan menyebar dengan cepat dan tampaknya mampu menghindari kekebalan yang telah dibangun dari infeksi Covid-19 sebelumnya dan vaksin. Meski demikian, informasi ini masih tahap awal penelitian dan varian ini masih perlu dipelajari lagi.
Tentang Varian XBB

Melansir prevention.com, Amesh A. Adalja sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, mengatakan bahwa varian XBB adalah versi hibrida dari dua strain BA.2 bentuk Omicron. Varian tersebut pertama kali dideteksi pada Agustus 2022 di India dan kini telah terdeteksi di 17 negara.

XBB dianggap memiliki kemampuan terbaik untuk menghindari perlindungan antibodi dari varian COVID yang baru muncul ini. Menurut sebuah studi pra-cetak dari para peneliti di China menyebutkan bahwa jenis baru Omicron, dan XBB khususnya adalah jenis virus yang paling bisa menghindari antibodi, jauh melebihi BA.5 dan mendekati tingkat SARS-CoV-1.

Artinya, vaksin dan penyakit COVID-19 yang pernah diidap tidak dianggap menawarkan tingkat perlindungan yang sama terhadap XBB seperti yang ada pada jenis COVID-19 sebelumnya. Obat antibodi seperti Evusheld dan bebtelovimab mungkin juga tidak terlalu efektif melawan XBB.

Meski demikian, saat ini belum ada bukti bahwa varian XBB dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dari varian sebelumnya. Ini juga dikonfirmasi oleh Associate Professor Alex Cook, wakil dekan penelitian di Saw Swee School of Public Health.

"Sejauh ini nampaknya tidak mengarah pada hasil yang buruk. Jumlah rawat inap perlahan naik, seperti yang diharapkan dengan lebih banyak kasus, namun sejauh ini pertumbuhan hasil yang parah tampaknya lebih lambat dari pertumbuhan kasus," kata Cook.
Gejala yang Ditunjukkan

Sejauh ini, gejala yang ditunjukkan oleh pasien varian XBB nampaknya serupa dengan varian COVID-19 lainnya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) gejala yang dialami antara lain:

  • Demam atau kedinginan

  • Batuk

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas

  • Kelelahan

  • Nyeri otot atau tubuh

  • Sakit kepala

  • Hilangnya rasa atau penciuman

  • Sakit tenggorokan

  • Hidung tersumbat atau pilek

  • Mual atau muntah

  • Diare


Sudah Masuk Indonesia

Meski telah mendominasi kasus di Singapura, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, Siti Nadia Tarmizi mengungkap bahwa subvarian Omicron XBB hingga saat ini belum terdeteksi di Indonesia.

Ia juga mengungkap bahwa pemerintah tengah melakukan berbagai usaha untuk mencegah subvarian tersebut. Nadia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti menggunakan masker, mencuci tangan secara berkala dan menjaga jarak.

Selain itu, Nadia juga meminta masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi hingga dosis lengkap atau hingga dosis ketiga. Dia mengatakan bahwa situasi kelangkaan vaksin Covid-19 di sejumlah daerah akan teratasi pada akhir Oktober 2022. [nadira]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic