ThePhrase.id – Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak di dunia. Menurut data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah. Namun seiring dengan berjalannya waktu, beberapa bahasa di Indonesia mulai mengalami kepunahaan dan terancam hilang.
Saat ini sudah 11 bahasa daerah yang punah, yakni Bahasa Tandia (Papua Barat), Bahasa Mawes (Papua) dan 9 bahasa lainnya berasal dari Pulau Maluku yaitu, Bahasa Kajeli/Kayeli, Bahasa Piru, Bahasa Moksela, Bahasa Pulamata, Bahasa Ternateno, Bahasa Hukumina, Bahasa Hoti, Bahasa Serua dan Bahasa Nila.
Lalu mengapa kepunahan bahasa dapat terjadi? Perkembangan digital bukanlah alasan utama hilangnya sebuah bahasa, tetapi bisa dilihat dari jumlah penuturnya dan pengaruh dari bahasa yang mayoritas digunakan di sebuah daerah.
Jumlah bahasa daerah berdasarkan wilayahnya. (Foto: badanbahasa.kemdikbud.go.id)
Dalam tulisan Fany Henry Tono di Jurnal Masyarakat dan Budaya, ia menjelaskan bahwa salah satu faktor bahasa dapat punah karena adanya persaingan dengan bahasa Melayu yang mayoritas digunakan di daerah tertentu. Contohnya adalah masyarakat etnik Yaben yang memiliki bahasa Yaben, tapi lebih memilih menggunakan bahasa Melayu Papua.
Selain itu, masyarakat Indonesia pada umumnya merupakan penutur bilingual bahkan multilingual. Rata-rata masyarakat Indonesia dapat berbicara dengan 2 hingga 3 bahasa seperti bahasa Indonesia, bahasa daerah serta bahasa Inggris. Kebanyakan masyarakat yang dapat berkomunikasi menggunakan banyak bahasa cenderung mencampurkan bahasa satu dengan lainnya yang akan menghasilkan kata baru atau phrase baru. Kondisi ini yang mempengaruhi kepunahan suatu bahasa.
(Foto: kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id)
Fenomena migrasi dan perkawinan antar etnik juga dapat mendorong seseorang dengan penutur bahasa daerah tertentu mengubah penggunaan bahasa sesuai dengan situasinya.
Faktor lainnya adalah pengaruh perkembangan era digital yang mendorong masyarakat Indonesia untuk dapat berkomunikasi dengan mudah seperti dengan menggunakan bahasa Inggris.
Salah satu cara untuk tetap melestarikan bahasa daerah adalah dengan mengajarkan generasi muda bahasa daerahnya masing-masing. Selain itu, tumbuhkan rasa bangga atas bahasanya agar dapat menguasai bahasa daerah dan sekaligus bahasa Indonesia.
"Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah dan Kuasai Bahasa Asing” adalah salah satu upaya untuk melestarikan bahasa daerah dan sekaligus menjaga bahasa nasional. [Syifaa]