ThePhrase.id - Akhir-akhir ini istilah Remaja Jompo ramai dibicarakan di media sosial. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah jompo sendiri berarti tua sekali dan sudah lemah fisiknya. Istilah ini biasanya diasosiasikan dengan orang lanjut usia. Namun kini, banyak usia remaja yang berbagi cerita di media sosial dan memberikan julukan dirinya sebagai remaja jompo.
Istilah remaja jompo mulai muncul setelah beberapa konten viral di media sosial TikTok. Tak sedikit remaja berbagi cerita serta memperlihatkan stok obat-obatan seperti minyak angin, koyo serta obat herbal yang mereka miliki. Para remaja menceritakan bagaimana mereka mudah mengalami kelelahan seperti pegal-pegal, sakit punggung dan pinggang, badan lemas, dan sering pusing.
https://www.tiktok.com/@dwiki_max/video/7010630881035472154?is_from_webapp=1&sender_device=pc
https://www.tiktok.com/@cultivatedtrash/video/7014055474257579290?is_copy_url=1&is_from_webapp=v1&q=remaja%20jompo&t=1642042977573
Lalu apa yang sebenarnya menyebabkan fenomena remaja jompo tersebut?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan remaja usia 12 - 24 tahun cepat merasa lelah dan pegal-pegal. Salah satunya adalah kurangnya aktivitas olahraga. Sejak pandemi Covid-19, masyarakat terpaksa harus menjalankan seluruh kegiatannya seperti sekolah, beribadah, dan bekerja dari rumah. Karena hal itu, remaja jadi kurang beraktivitas. [caption id="attachment_16804" align="aligncenter" width="2560"]
Penelitian dari University of Georgia mengungkap bahwa berolahraga ringan dapat meningkatkan energi hingga 20 persen dan menurunkan tingkat kelelahan tubuh hingga 65 persen. “Terlalu sering kita percaya bahwa berolahraga akan membuat kita lelah – terutama ketika kita sudah merasa lelah,” kata peneliti Tim Puetz. "Namun, kami telah menemukan bahwa olahraga teratur benar-benar dapat meningkatkan energi, terutama pada individu yang tidak banyak bergerak," imbuhnya.
Alasan paling umum mengapa punggung mudah sakit adalah karena postur tubuh yang buruk saat duduk. Duduk dalam posisi bungkuk dapat memberi tekanan pada cakram — bantalan berisi cairan yang melindungi tulang belakang agar tidak saling bergesekan.
Selain itu, jika kamu jarang melakukan olahraga otot inti, termasuk yang ada di samping dan di punggung, pinggul, perut, dan bokong akan menjadi lemah. Hal ini membuat otot inti mungkin tidak menopang tulang belakang dengan cukup baik, yang menyebabkan rasa sakit. Peregangan dan latihan aerobik dapat membantu memperkuat otot dan mengurangi ketidaknyamanan dengan mengurangi tingkat ketegangan pada punggung.
Salah satu penyebab remaja sering merasakan lelah, mudah lemas dan tidak bisa konsentrasi adalah anemia atau sering disebut dengan kurang darah. Ekida Rehan Firmansyah, dokter muda yang juga merupakan konten kreator kesehatan menyebutkan kurang darah dapat disebabkan oleh menstruasi dan diet yang menyebabkan kebutuhan gizi kurang.
https://www.tiktok.com/@ekidarehanf/video/7011034589523119386?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id7025112429072598530
“Zat besi yang merupakan bahan baku untuk membuat hemoglobin yang dibutuhkan sel darah untuk nganterin oksigen ke tubuh kita. Kurangnya oksigen kalau ke otot bikin sakit-sakit ototnya. Kalau ke otak kurang, itu bikin gak fokus, dan kalau ke seluruh badan bikin gampang capek, lemes dan gak produktif,” ujarnya. Anemia bisa diatasi dengan meningkatkan makanan yang tinggi zat besi seperti daging merah, ayam, jeroan, serta makanan laut. Bisa juga mengkonsumsi banyak sayuran hijau dan kacang-kacangan serta makanan yang tinggi asam folat. Jika gejala anemia semakin buruk, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat mengkonsumsi obat.
Selain itu, Ekida juga mengatakan tekanan darah rendah atau hipotensi ortostatik bisa menyebabkan gejala lemas dan pusing. Ia menjelaskan bahwa ketika orang berbaring, darah akan berkumpul di kaki. Ketika orang berdiri darah belum sempurna dialirkan ke jantung. Sehingga otak kurang dapat aliran darah, sehingga muncul gejala lemas dan pusing. Ekida mengatakan bahwa hal ini bisa diatasi dengan minum air putih serta mengkonsumsi garam pada kasus yang sederhana. “Untuk kasus yang sederhana, ini obatnya gampang. Tinggal minum air yang cukup, 2-2,5 liter per hari dan konsumsi garam 1-2 sendok teh per hari. Tapi kalau kasus yang rumit, mendingan cek ke dokter deh biar tahu penyakitnya apa dan sembuh tuntas. Agar remaja produktif dan gak jompo,” kata Ekida.
Stress juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja mudah merasa lelah serta sakit. Menurut The Deloitte Global 2021 Millennial and Gen Z Survey, pandemi telah berdampak signifikan pada kesehatan mental remaja, dengan 41% generasi milenial dan 46% Gen Z mengatakan mereka merasa stres sepanjang atau sebagian besar waktu.
Kebanyakan dari mereka merasakan stres karena ketidakpastian yang tengah terjadi di dunia, terutama pada bidang finansial. Hanya 36% dari kalangan generasi millenial dan 40% dari Gen Z mengatakan bahwa mereka mengharapkan situasi keuangan pribadi mereka membaik selama 12 bulan ke depan, sementara sekitar satu dari lima menganggap situasi keuangan mereka akan memburuk. Faktor lain yang berkontribusi terhadap tingkat stres generasi millenial dan Gen Z adalah kekhawatiran tentang kesehatan fisik dan mental mereka serta iklim sosial/politik yang ada saat ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres:
Fenomena remaja jompo memang terlihat unik dan lucu. Namun, fenomena ini harus dikurangi. Yuk jaga kesehatan kita bersama agar kita bisa terus semangat dan tetap produktif! [nadira]
Tags Terkait