ThePhrase.id - FIFA sepertinya belum menyerah dengan ide menggelar Piala Dunia tiap dua tahun sekali. Jumlah itu meningkatkan frekuensi dari yang selama ini digelar, yaitu empat tahun sekali.
Isyarat itu terbaca dari kalimat yang disampaikan Presiden FIFA Gianni Infantino, di sela-sela pertemuan dengan Presiden FA Singapura sekaligus menghadiri pembukaan Piala AFF 2020, Minggu 5 Desember 2021.
Presiden FIFA di Singapura (Foto: FIFA)
Gianni Infantino menekankan bagaimana proposal mengadakan Piala Dunia tiap dua tahun sekali, bisa mengubah peta jalan buat negara-negara kecil seperti Singapura.
Saat di Singapura Infantino juga hadir dalam pembukaan renovasi Stadion Jalan Besar. Ada acara peletakan batu pertama untuk meningkatkan kualitas lapangan rumput, yang menelan biaya hingga 2,5 juta dolar AS, lewat program FIFA Forward.
Presiden FIFA di Stadion Jalan Besar (Foto: FIFA)
Peresmian itu bertepatan dengan upaya lanjutan FAS untuk menggulirkan peta jalan: Unleash The Roar. Target besar Negeri Singa adalah lolos ke Piala Dunia 2034.
Pada edisi Piala Dunia 2034 negara kecil seperti Singapura akan terbantu, karena jumlah tim peserta sudah bertambah dari 32 menjadi 48, yang dijalankan sejak 2026 mendatang.
Tapi Infantino tetap percaya mengadakan World Cup dua tahunan, akan memberi bantuan peluang lebih besar buat negara kecil lolos.
"Memang cukup mengejutkan bahwa selama bertahun-tahun Piala Dunia, yang disebut 'Piala Dunia' itu sebenarnya adalah lingkaran eksklusif dari sangat sedikit negara," kata Gianni Infantino seperti dikutip dari ESPN.
"Ini bukan benar-benar 'Piala Dunia'. Yang sekarang dijalankan itu adalah piala tim terbaik, yang secara historis adalah tim terbaik di Eropa dan Amerika Selatan. Peluang bagi negara lain untuk berpartisipasi menjadi sangat rendah," imbuhnya.
Presiden FIFA (Foto: FIFA)
Ia menambahkan, proposal Piala Dunia dua tahunan itu adalah mimpi bagi Singapura, untuk dapat memiliki kesempatan yang realistis, bermain melawan tim terbaik di dunia.
"Pendekatan berbeda bisa diambil kalau ada pendapat piala dunia digelar dua tahunan. Kita pikir saja daripada lebih banyak jadwal internasional tahunan itu, kita bisa menyusunnya menjadi turnamen yang lebih panjang," tuturnya. [fa]