sport

FIFA Ganyang Malaysia, AFC dan Menpora Turun Tangan

Penulis Rangga Bijak Aditya
Sep 28, 2025
(Foto: Instagram Timnas Malaysia)
(Foto: Instagram Timnas Malaysia)

ThePhrase.id - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menerima pukulan keras dari FIFA seusai terbukti melakukan pelanggaran terkait penggunaan dokumen pemain naturalisasi.

Keputusan tersebut diumumkan pada Jumat, 26 September, dan segera memunculkan gelombang reaksi, termasuk dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) serta pemerintah Malaysia.

AFC merilis pernyataan resmi sehari setelah putusan FIFA. Lembaga induk sepak bola Asia itu menyatakan tengah mencermati situasi dengan penuh perhatian. Mereka juga menekankan pentingnya proses disipliner dijalankan sesuai regulasi yang berlaku.

"AFC telah memperhatikan keputusan yang diumumkan oleh Komite Disiplin FIFA pada 26 September soal FAM dan beberapa pemain terkait pelanggaran Kode Disiplin FIFA. AFC mengakui keseriusan masalah ini dan dampak potensi yang muncul dari keputusan ini," tulis pernyataan AFC.

"AFC akan meninjau situasi ini secara saksama sesuai dengan peraturan yang berlaku setelah proses FIFA selesai," sambungnya.

"AFC tidak mengomentari investigasi dan/atau proses yang telah selesai dan/atau sedang berlangsung, yang sepenuhnya berada di bawah kewenangan Komite Disiplin dan Etika AFC," lanjutnya.

FIFA dalam putusannya menegaskan FAM terbukti menyerahkan dokumen palsu demi menurunkan tujuh pemain naturalisasi pada laga kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Timnas Vietnam, 10 Juni 2025 di Stadion Nasional Bukit Jalil. Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan 4-0 untuk Timnas Malaysia.

Atas pelanggaran itu, FAM dijatuhi denda 350 ribu franc Swiss atau sekitar Rp7,3 miliar. Sementara tujuh pemain yang terlibat masing-masing diganjar denda 2 ribu franc Swiss, setara Rp41,7 juta.

Mereka adalah Facundo Garces, Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. Selain denda, seluruh pemain dijatuhi larangan terlibat dalam kegiatan sepak bola selama 12 bulan penuh sejak keputusan diumumkan.

FIFA mencatat, hukuman ini dijatuhkan setelah terbukti ada pelanggaran Pasal 22 Kode Disiplin FIFA terkait pemalsuan dan penggunaan dokumen yang tidak sah. Putusan berlaku secara langsung setelah pemberitahuan resmi.

Di sisi lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, turut menanggapi keputusan FIFA. Ia menegaskan bahwa pemerintah menghormati hak FAM untuk menempuh jalur banding dalam kasus ini.

"Kementerian Pemuda dan Olahraga memandang serius keputusan yang diumumkan FIFA serta hak FAM untuk mengajukan banding," ujar Hannah.

"Prioritas sekarang adalah untuk FAM melengkapi proses banding perundangan FIFA dan internasional hingga selesai sepenuhnya," imbuhnya.

Menurut Hannah, kasus ini bukan sekadar menyangkut tujuh pemain naturalisasi, melainkan juga berpengaruh terhadap Timnas Malaysia secara keseluruhan. Karena itu, ia meminta agar semua pihak mengawal proses ini dengan integritas.

"Dampak perkara ini bukan hanya melibatkan 7 pemain tetapi seluruh tim nasional kita. Oleh itu, semua pihak perlu memastikan proses ini dijalankan dengan penuh integritas dan keterbukaan demi nama baik Malaysia," jelasnya.

Hannah juga menyuarakan rasa kecewa yang sama dengan ribuan pendukung Harimau Malaya. Meski begitu, ia meminta publik untuk tidak terburu-buru menyikapi hasil putusan sebelum banding selesai.

"Sama seperti ribuan penggemar Harimau Malaya di luar sana, saya juga merasa sedih dan marah membaca keputusan FIFA," tulisnya.

"Jangan terburu-buru, biarkan proses banding diselesaikan terlebih dahulu dan kemudian kita melanjutkan dari sana," lanjutnya.

"Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, saya tetap berkomitmen untuk menjaga hak dan kesejahteraan setiap atlet Malaysia dan itu penting apakah nama Anda Azizul, Pearly, Thinah, Pandelela, Gabriel atau Rodrigo," tutupnya. (Rangga)

Artikel Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic