
Thephrase.id - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi meluncurkan turnamen baru bertajuk FIFA ASEAN Cup, yang akan mempertemukan seluruh 11 negara anggota ASEAN dalam satu kompetisi regional. Turnamen ini diharapkan menjadi tonggak baru bagi perkembangan sepak bola Asia Tenggara.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengatakan turnamen tersebut dibuat untuk menghidupkan kembali semangat sepak bola di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Piala ASEAN juga menjadi simbol persatuan bagi negara-negara anggota melalui olahraga paling populer di dunia ini.
"Ini akan memberi dampak tidak hanya bagi kawasan Asia Tenggara, tetapi juga bagi dunia," beber Infantino.
Penandatanganan MoU itu dilakukan oleh Gianni Infantino dan Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn. Acara tersebut turut disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN 2025.
Dalam kesempatan yang sama, seluruh pemimpin negara anggota ASEAN juga hadir menyaksikan peluncuran resmi kerja sama tersebut. Seremoni berlangsung di sela-sela KTT ASEAN ke-47 dan rangkaian pertemuan terkait lainnya.
Perjanjian kerja sama serupa antara FIFA dan ASEAN sebelumnya pernah dilakukan pada November 2019 di Bangkok, Thailand. Akan tetapi, turnamen kali ini menandai babak baru dalam hubungan strategis kedua pihak.
Infantino menyebut kesepakatan itu sebagai sesuatu yang sangat istimewa bagi dunia sepak bola. Ia menilai angka 11 yang mewakili jumlah anggota ASEAN memiliki makna simbolis karena setiap tim sepak bola juga terdiri dari 11 pemain.
"Kompetisi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan besar bagi sepak bola, dengan para pemain terbaik tampil dalam kalender pertandingan internasional FIFA. Kami ingin membuatnya berdampak nyata, tidak hanya di kawasan, tetapi juga bersinar di seluruh dunia," tegas Infantino.
Menurutnya, Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan paling dinamis di dunia sepak bola dengan lebih dari 700 juta penggemar aktif. Angka tersebut menjadikan ASEAN sebagai salah satu pasar terbesar yang memiliki potensi pengembangan sangat tinggi.
Dalam MoU itu, FIFA dan ASEAN berkomitmen untuk bekerja sama dalam beberapa bidang utama. Fokus kerja sama mencakup integritas permainan, keamanan pertandingan, serta pendidikan dan pengembangan sepak bola di seluruh wilayah Asia Tenggara.
"Kami ingin memastikan bahwa sepak bola terus tumbuh dalam lingkungan yang aman, serta membina generasi muda, baik laki-laki maupun perempuan, agar berkembang melalui olahraga ini," ucap Infantino.
Saat ditanya mengenai tudingan standar ganda FIFA terkait partisipasi Israel di Kualifikasi Piala Dunia sementara Rusia diskors, Infantino menegaskan bahwa sepak bola harus menjadi kekuatan pemersatu dan tidak dipengaruhi oleh isu politik.
"Saya bersyukur dapat menyaksikan pertemuan perdamaian di Sharm el-Sheikh yang dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan para pemimpin dunia lainnya. Kami semua mendukung perdamaian dan persatuan manusia, dan hari ini kami juga melihat penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja," kata Infantino.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyampaikan apresiasi kepada FIFA atas dukungan yang diberikan dalam mengembangkan sepak bola di kawasan ASEAN. Ia menyebut sepak bola sebagai olahraga rakyat yang dapat memupuk semangat generasi muda.
"Para pemimpin ASEAN berkomitmen mendukung sepak bola, permainan rakyat, permainan generasi muda. Sepak bola menjadi prioritas kami dalam membangun generasi baru pemimpin dan memberi mereka kesempatan berkembang," ucap Anwar.
"Saya sangat berterima kasih kepada FIFA atas dorongan dan dukungan yang diberikan. Anda memiliki pengalaman dan keahlian untuk dibagikan kepada kaum muda kami, termasuk mereka yang berasal dari kelompok kurang mampu, agar mendapatkan kesempatan yang sama," tandasnya.