regional

Filosofi yang Terkandung dalam Kain Tradisional Khas Indonesia

Penulis Ashila Syifaa
May 22, 2023
Filosofi yang Terkandung dalam Kain Tradisional Khas Indonesia
ThePhrase.id - Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah, salah satunya adalah dalam budaya kain tradisional. Kekayaan budaya yang berbeda-beda tersebar di berbagai daerah, termasuk tradisi kain tenun yang memiliki filosofi dan makna yang mendalam.

Beragam kain tradisional di Indonesia dapat ditemukan memiliki pola motif yang unik dan cantik. Setiap daerahnya memiliki keistimewaan yang juga dapat dilihat dari pemilihan warnanya. Keunikan ragam kain ini diwariskan secara turun menurun dan terus dilestarikan. Yuk, kenali filosofi yang terkandung dalam kain-kain tradisional.

1. Kain Ulos Simbol Kehangatan


Kain Ulos. (Foto: Indonesia Travel)


Kain Ulos merupakan kain tradisi masyarakat Batak, Sumatera Utara, kain yang cukup terkenal ini ternyata menyimpan filosofi dan makna yang mendalam. Menurut Miyara Sumatera Foundation, kain warisan ini sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu peninggalan peradaban tertua di Asia.

Kain Ulos ini dikenal memiliki motif ulos yang terdiri dari minimal dua warna dan maksimal tiga warna dengan warna dasar merah, putih dan hitam. Kain ini juga dilengkapi dengan hiasan anyaman benang emas ataupun perak yang cantik.

Selain prosesnya yang lama dan memiliki motif dan warna yang cantik, kain ini menyimbolkan kehangatan, restu, berkat, kasih sayang dan persatuan. Adapun, ulos sadum angkola atau ulos godang yang biasanya diberikan orang tua pada anak dengan harapan mendatangkan kegembiraan dan berkat bagi keluarga.

2. Kain Tapis Simbol Perjalanan Hidup Manusia


Kain Tapis. (Foto: Indonesia Travel)


Kain tapis ini adalah kain tradisional asal Lampung yang juga memiliki makna yang mendalam. Kain ini terbuat dari benang kapas yang dihiasi dengan benang emas, perak atau sutera. Pada zaman dahulu, kain ini dibuat sebagai bentuk penghormatan bagi leluhur dan dikenakan pada acara adat atau ritual keagamaan.

Kain Tapis ini memiliki beragam motif yang memiliki simbol dan filosofi. Salah satunya adalah motif kapal yang menjadi simbol perjalanan hidup manusia. Hal ini karena kapal menjadi sebuah kendaraan yang dapat membawa manusia dalam perjalanannya.

3. Tenun Gringsing Bali Simbol Kesehatan


Tenun Gringsing Bali. (Foto: Indonesia Travel)


Tenun Gringsing merupkan kain khas karya Desa Tenganan, Bali. Uniknya, kain ini merupakan satu-satunya kain tenun yang menggunakan teknik ikat ganda. Teknik ini merupakan teknik tersulit dan hanya ada tiga negara yang menggunakan teknik ini.

Masyarakat Desa Tenganan percaya adanya kekuatan magis dalam kain tenun Gringsing yang dapat melindungi dan menyembuhkan mereka dari berbagai penyakit. Nama Gringsing memiliki maknanya sendiri yang berasal dari kata “gring” yang berarti sakit dan “sing” yang berarti tidak, sehingga bila digabungkan menjadi tidak sakit.

Selain itu, dalam prosesnya yang menggunakan tiga warna dan memperhatikan keseimbangan juga melambangkan keseimbangan antar manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Tuhan.

4. Tenun Ikat Flores Melambangkan Persatuan


Tenun Ikat Flores. (Foto: Indonesia Travel)


Tenun Ikat Floran yang diproduksi dari beberapa daerah di Flores, Maumere, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai, Lio, dan Lembata memiliki motif, corak dan warna yang berbeda. Setiap kain dari daerah yang berbeda melambangkan suku, adat istiadat, agama, dan kehidupan masyarakat Flores.

Tak hanya mencerminkan aspek kehidupaan masyarakatnya saja tetapi juga melambangkan persatuan antara pemerintah dan masyarakat yang digambarkan dengan pola belah ketupat.

5. Tenun Sumba, Binatang Sebagai Simbol Nilai Kehidupan Manusia


Tenun Sumba. (Foto: Indonesia Travel)


Kain tenun Sumba melambangkan nilai kehidupan manusia dan dikenal dengan warna cerah dan keindahannya. Motif pada kain tenun Sumba ini mempertahankan gambaran fauna yang menjadi ciri khasnya.

Masyarakat Sumba percaya bahwa binatang-binatang tertentu layak dijadikan simbol atau nilai kehidupan bagi manusia. Misalkan, motif kuda yang melambangkan kepahlawanan, keagungan dan kebangsawanan. Kemudian motiv buaya dan naga yang menggambarkan kekuatan dan kekuasaan raja. Sedangkan motif ayam melambangkan kehidupan wanita dan motif kakaktua menjadi lambang persatuan. [Syifaa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic