Financial Anxiety? Ini Cara Mengatasinya

ThePhrase.id – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, semakin banyak orang yang merasa cemas dan tertekan oleh kondisi keuangan mereka. Perasaan ini dikenal sebagai financial anxiety, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami tekanan emosional akibat masalah keuangan yang sulit diatasi.

Financial anxiety disebut dapat memicu rasa gelisah, cemas, hingga stres berkepanjangan yang berdampak pada kesejahteraan mental dan kualitas hidup.

Lalu apa gejala dari financial anxiety? United Credit Union menjelaskan ada beberapa gejala yang terlihat dari perasaan ini, antara lain.

• Overspending (Belanja Berlebihan): Meski sedang cemas soal keuangan, sebagian orang justru terus berbelanja untuk mencari pelarian sementara dari kecemasan itu. Sayangnya, kebiasaan ini justru memperparah kondisi karena pengeluaran yang semakin tidak terkendali.
• Hoarding (Menimbun Barang): Akibat dari overspending, beberapa orang mulai menimbun barang. Menurut mereka, menyimpan barang-barang ini bisa memberikan rasa aman atau kenyamanan di tengah kecemasan finansial.
• Takut Mengeluarkan Uang (Fear of Spending): Di sisi lain, ada juga yang jadi terlalu hemat hingga mengorbankan kenyamanan hidup atau fear of spending. Mereka menunda liburan, perbaikan rumah, atau bahkan perawatan kesehatan karena takut mengeluarkan uang.
• Sulit Mengatur Keuangan: Rasa tidak nyaman terhadap uang dapat menyebabkan seseorang kesulitan dalam membuat anggaran, memprioritaskan pengeluaran, hingga merencanakan pensiun. Hal ini tentu berdampak besar bagi kesejahteraan finansial jangka panjang.
• Depresi: Terlalu cemas akan kondisi keuangan bisa memicu perasaan depresi serta menjadi tanda financial anxiety yang berbahaya jika tidak segera ditangani.
• Obsesif: Financial anxiety yang parah dapat memicu perilaku obsesif, seperti susah tidur hingga mengecek saldo rekening secara berulang-ulang.

Financial anxiety bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari penghasilan yang tidak stabil, kurangnya dana darurat, tekanan sosial, ketidakpastian ekonomi, hingga utang yang menumpuk.

Untuk mengurangi atau mengatasi financial anxiety, ada beberapa langkah yang disarankan oleh DBS digibank. 

• Mulai mencatat pengeluaran: Kebiasaan ini bisa membantu memahami alur keuangan dan merencanakan pengeluaran di masa depan.
• Kurangi belanja impulsif: Jangan mudah tergiur diskon atau barang lucu yang tidak dibutuhkan. Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah benar-benar perlu barang tersebut?
• Pastikan sumber penghasilan stabil: Kamu perlu memastikan bahwa sumber penghasilanmu terus mengalir, entah dari gaji, investasi, maupun kerja sampingan. Usahakan untuk tidak bergantung pada satu sumber pendapatan. Pertimbangkan investasi atau kerja sampingan agar lebih aman secara finansial.
• Meditasi: Cobalah meditasi 5–10 menit setiap hari untuk mengurangi kecemasan akibat masalah keuangan.
• Bedakan kebutuhan dan keinginan: Dahulukan kebutuhan seperti makanan, tagihan, dan tempat tinggal sebelum memenuhi keinginan seperti gadget baru atau liburan.
• Lepas rantai sandwich generation: Jika kamu berada di posisi sandwich generation, bicarakan dengan keluarga untuk berbagi tanggung jawab finansial agar tidak menanggung beban sendiri.
• Cari bantuan ahli: Jika financial anxiety yang kamu rasakan mulai mengganggu keseharianmu, kamu bisa meminta bantuan ahli. Psikiater atau psikolog bisa membantu kamu untuk memahami penyebab kecemasan serta memberikan strategi yang tepat untuk mengatasinya. 
• Mulai menabung: Menabung bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk mengurangi kecemasan finansial dan mempersiapkan masa depan. 

Financial anxiety memang tidak bisa hilang dalam semalam, tetapi dengan langkah-langkah tepat, kamu bisa mulai membangun ketenangan dan kendali atas kondisi keuangan dan mentalmu. [fa]