trending

Flurona, Virus Infeksi Ganda, Betulkah Sukar Masuk Indonesia?

Penulis Firda Ayu
Jan 25, 2022
Flurona, Virus Infeksi Ganda, Betulkah Sukar Masuk Indonesia?
ThePhrase.id – Israel mengumumkan isu virus flurona yang menggemparkan dunia akhir tahun 2021. Flurona sendiri merupakan infeksi ganda atau koinfeksi dari dua virus yaitu, virus influenza dan virus sars-cov-2 (Covid-19).

Dilansir melalui media Israel Hamodia, virus ini pertama kali diidentifikasi di Rabin Medical Center, Petach Tikva. Orang pertama yang teridentifikasi virus ini adalah wanita hamil yang belum divaksinasi.

Dokter Spesialis dan Direktur Departemen Obstetri & Ginekologi di Rabin Medical Center, Arnon Vizhnitser mengungkap bahwa wanita yang terinfeksi flurona tidak mengalami gejala yang parah.

“Dia didiagnosis terinfeksi flu dan virus corona setiba di rumah sakit. Kedua tes dinyatakan positif, bahkan setelah kami periksa kembali,” ungkap Arnon.

Ilustrasi virus sars-cov-2 (Covid-19) (Foto: commons.wikimedia)

Bukan Virus Baru


Dilansir melalui Republika, peneliti di berbagai negara di dunia telah memprediksi koinfeksi antara Covid-19 dan virus pernapasan lainnya sehak awal pandemi. Peneliti di Rumah Sakit Tongji, Wuhan, China menemukan koinfeksi dengan Sars-CoV-2 dan virus influenza sangat lazim, hampir setengah dari 307 pasien Covid-19 yang diteliti juga terinfeksi virus influenza.

Peneliti Universitas Stanford juga menemukan satu contoh koinfeksi Sars-CoV-2 dan influenza. Tak hanya itu, Klinik Rumah Sakit Barcelona melaporkan empat kasus koinfeksi Sars-CoV-2 dan influenza pada lansia di tahun 2020.

Koinfeksi ini juga ditemukan di Iran oleh Alborz University of Medical Sciences sebanyak 79 koinfeksi dan enam koinfeksi juga terdeteksi dari sekitar 400 spesimen yang dikumpulkan peneliti dari Universitas Feevale di Brasil pada awal munculnya virus Covid-19.

WHO menyebut penyebaran virus flu dan Covid-19 ini memiliki cara yang sama yaitu melalui tetesan dan aerosol ketika orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, batuk, atau bersin. Virus juga dapat menular melalui sentuhan antara benda yang terkontaminasi virus dengan mata, hidung, atau mulut.

Gejala virus covid-19 (Foto: commons.wikimedia/MissLunaRose12)


Kedua virus ini juga memiliki gejala yang sama yaitu demam, batuk, kelelahan, sakit tenggorokan, serta nyeri otot dan tubuh. Namun Covid-19 memiliki gejala yang lebih parah hingga dapat menyebabkan hilangnya penciuman atau rasa maupun sesak napas.

Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani menyebut bahwa flurona memiliki kesinambungan dengan beberapa gejala yang terjadi akhir-akhir ini.

Dengan maraknya masyarakat terpapar virus Covid-19 membuat masyarakat cemas akan timbulnya infeksi ganda atau koinfeksi dalam tubuh manusia hingga isu flurona hangat diperbincangkan.

Ilustrasi petugas medis menggunakan APD (Foto: commons.wikimedia/Mstyslav Chernov)


“Sebenarnya, tidak perlu terbebani dengan isu yang beredar. Semuanya masih penuh dengan perkiraan. Selain itu, gejala Covid-19 dan influenza memiliki kemiripan. Besar kemungkinan bahwa hal tersebut hanya kepanikan masyarakat dalam menanggapi segala kemungkinan,” ungkap Laura menanggapi gemparnya virus flurona ini.

Flurona, Sukar Masuk Indonesia?


Laura Navika yang juga merupakan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair menjelaskan bahwa virus influenza dalam virus flurona merupakan salah satu virus yang lazim terjadi bagi masyarakat seluruh dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Namun, bagi beberapa negara yang memiliki empat musim akan merasa “tidak biasa” saat terserang virus influenza.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D., (Foto: dok. Unair)


“Dalam hal ini berbeda kasus dengan masyarakat Indonesia, flu sudah menjadi penyakit yang biasa terjadi jika musim hujan tiba. Oleh karenanya, masih belum ada pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan flu yang bersamaan dengan Covid-19,” jelasnya.

Menurutnya, perbedaan empat musim di beberapa negara ini juga bisa menjadi salah satu alasan timbulnya flurona. Pasalnya, flurona memiliki cara penularan yang sama dengan Covid-19, hanya saja influenza biasanya datang ketika peralihan musim tiba.

Terutama bagi penduduk dengan negara empat musim yang biasanya jarang mengidap influenza bahkan dibutuhkan vaksin khusus untuk penanggulangan dan meminimalisir gejala influenza.

Menanggapi hal ini, Laura menyebutkan bahwa flurona sukar untuk sampai di Indonesia. Dikarenakan virus influenza ini memang sudah dianggap sebagai virus lazim bagi masyarakat Indonesia hingga jika flurona ada, kemungkinan akan dianggap Covid-19 saja atau influenza saja.

“Mengapa demikian? karena keduanya memiliki banyak kesamaan yang menimbulkan asumsi seseorang hanya akan terserang salah satunya. Contoh, gejala Covid-19 adalah terdapat flu ringan di dalamnya, lantas bagaimana keduanya bisa dikatakan berbeda?” jelas Laura.

Ia juga menjelaskan bahwa bahaya dari virus flurona dan corona sendiri kurang lebih akan sama dan  tergantung dari cara individu menanggulangi keadaan tersebut.

“Jika ingin menjauhkan Indonesia dari terjadinya isu penyakit flurona, tentu harus menaati perihal apapun yang disampaikan selama pembatasan, misalnya 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan). Selain itu, di dalamnya juga harus terdapat pola hidup sehat oleh masing-masing individunya,” tutupnya. [fa]

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic