sportTimnas Indonesia

Frank van Kempen, dari PSV ke Timnas Indonesia U-20: Talenta Lokal di Sini Sudah Sangat Banyak

Penulis Ahmad Haidir
Jul 21, 2025
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Frank van Kempen, bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Foto Instagram Erick Thohir.
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Frank van Kempen, bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Foto Instagram Erick Thohir.

Thephrase.id - Frank van Kempen memulai babak baru dalam karier kepelatihannya. Pria berusia 53 tahun asal Belanda itu ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20 sekaligus asisten pelatih Timnas Indonesia U-23.

Kehadirannya diharapkan menjadi bagian penting dalam proyek pengembangan sepak bola usia muda di Indonesia. Van Kempen bukan sosok asing dalam dunia pembinaan pemain muda.

"Sejak dulu saya sudah punya kecintaan pada sepak bola dan olahraga secara umum," tegas Van Kempen dilansir dari Voetbal Zone.

Ia mengenang awal perjalanannya saat menempuh pendidikan di CIOS. "Waktu itu saya mendapat kesempatan magang di PSV dan selama setahun ikut membantu semua tim usia muda. Setelah berdiskusi, pihak sekolah memberi izin agar saya bisa sepenuhnya fokus pada kepelatihan selama setahun itu," lanjutnya.

Pengalaman panjang di akademi PSV membentuknya menjadi pelatih yang matang. "Saya akhirnya pernah menangani hampir semua tim. Di tim U-19, untuk pertama kalinya saya bekerja sama dengan Gerald Vanenburg. Klik di antara kami langsung terasa sejak awal," tambahnya.

Pada 2004, Van Kempen meninggalkan PSV dan mencoba peruntungan di klub lain. Ia bekerja di Roda JC dan kemudian Helmond Sport. Pada musim 2011-2012, ia kembali ke PSV, kali ini sebagai analis video di bawah pelatih Fred Rutten.

Jejak kariernya kemudian mengantarkannya ke berbagai posisi penting, mulai dari VVV-Venlo, KNVB, NAC Breda, Sparta Rotterdam, hingga kembali ke VVV dan Helmond Sport. Setelah bertahun-tahun, ia sempat menganggur selama satu tahun dan berperan sebagai instruktur UEFA A di KNVB.

Segalanya berubah ketika ia menerima telepon dari seorang kawan lama. "Saya dan Vanenburg selalu menjaga komunikasi dan ia sudah lama ingin bekerja sama lagi dengan saya, tetapi tidak pernah terlaksana," tutur Van Kempen.

"Saat itu ia sudah menjadi asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia sekaligus pelatih kepala U-23. Gerald sudah lama memberi kabar tentang situasi di sana dan ia sangat ingin saya bergabung sebagai asisten pelatih. Dari situlah semuanya mulai berjalan," bebernya.

Tidak lama setelah itu, ia juga diminta PSSI untuk menangani Timnas Indonesia U-20. Kesempatan tersebut disambutnya dengan antusias.

Van Kempen menegaskan bahwa ia sangat menghargai kepercayaan yang diberikan. "Gerald adalah pelatih top dan pribadi yang luar biasa. Saya sangat berterima kasih untuk kesempatan ini dan rasanya langsung seperti dulu lagi," katanya.

"Sejak awal, Gerald melibatkan saya di setiap hal. Hal yang bagus adalah kami terlibat dalam pengembangan seluruh sepak bola usia muda Indonesia, mulai dari U-17 sampai U-23. Saya juga sangat senang dan bersyukur bisa bekerja sama dengan Patrick Kluivert, yang memimpin seluruh proyek sepak bola ini dan sejak awal memberikan saya kepercayaan penuh," paparnya.

Van Kempen juga menyinggung aturan kompetisi di Indonesia. Klub diwajibkan memainkan minimal satu pemain U-23 selama 45 menit setiap pertandingan. Di sisi lain, klub juga diizinkan menggunakan hingga sebelas pemain asing.

"Secara pribadi, saya lebih suka kalau jumlah pemain asing itu dibatasi. Itu akan membantu perkembangan para talenta muda Indonesia. Kami berencana menjalankan sebuah visi agar semua tim nasional usia muda dilatih dengan cara yang sama," ucapnya.

"Setelah itu saya akan fokus ke Timnas Indonesia U-20 dan mulai memetakan para pemain. Kami akan melihat dulu ke talenta lokal, karena jumlahnya sudah sangat banyak. Baru setelah itu kami lihat apakah ada pemain dari Eropa yang bisa menambah kekuatan," tandasnya.

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic