features

Gabung Golkar, Jalan Ridwan Kamil Menjadi Capres?

Penulis Aswan AS
Jan 26, 2023
Gabung Golkar, Jalan Ridwan Kamil Menjadi Capres?
ThePhrase.id - Bergabungnya Ridwan Kamil (RK) ke Partai Golongan Karya (Golkar) dinilai sebagai langkah tepat. Karena Golkar adalah salah satu partai yang memiliki infrastruktur dan kader yang kuat yang sudah teruji melewati berbagai krisis. Pada Pemilu 2019, Golkar masih mampu meraih suara terbanyak ketiga meski tanpa figur kuat untuk menarik pemilih.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (kiri) didampingi Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus (kanan) saat pertemuan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/1/2023). Pada kesempatan tersebut Ridwan Kamil menerima jas kuning dan KTA Golkar yang langsung diberikan oleh Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto dan sah menjadi anggota Partai Golkar. (RENO ESNIR)


“Golkar termasuk salah satu partai terbesar di Indonesia dengan kekuatan politik yang stabil dalam peta politik nasional. Dengan demikian, RK memiliki modal cukup kuat untuk mendapatkan peluang berkarir politik yang semakin berpengaruh ke depan,” kata Peneliti Politik BRIN, Aisah Putri.

Ada hubungan simbiosis mutualism antara Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, dengan Golkar. Golkar akan mendapat energi tambahan menghadapi Pemilu 2024, karena RK adalah nama populer di kalangan pemilih khususnya Jawa Barat sebagai daerah dengan jumlah pemilih tertinggi di Indonesia. Di jagat survei di Tanah Air, Ridwan Kamil adalah nama yang selalu berada di papan tengah sebagai tokoh yang banyak disukai pemilih.

"Saya kira Ridwan Kamil atau RK jadi kader Golkar adalah tepat dan bisa berdampak elektoral bagi parpol ini,” kata Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa.

Golkar, imbuh Herry akan mendapat keuntungan elektoral, setidaknya eksistensi Golkar di Jawa Barat kembali menguat dengan bergabungnya Ridwan Kamil ke partai tersebut. Emil juga, lanjut Herry akan memperkuat ceruk elektoral Golkar di kalangan pemilih muda dan perempuan karena keberadaannya yang dikenal cukup eksis di segmen itu.

“Jika diukur dari sisi popularitas, RK cukup baik diterima di segmen pemilih muda dan perempuan. Artinya ini juga menjanjikan bagi kuatnya eksistensi Golkar ke depannya," tutur Herry.

Karier Politik Kang Emil

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto (kiri) dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kanan) menerima KTA Golkar saat pertemuan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (18/1/2023). KTA tersebut langsung diberikan oleh Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto (RENO ESNIR)


Masuknya Kang Emil ke Golkar adalah pilihan rasional untuk karier politiknya. Tidak hanya karena Golkar sebagai partai besar yang stabil, tetapi juga kondisi Golkar hari ini yang mengalami kekurangan figur populer. Sang Ketua Umum, Airlangga Hartarto yang digadang-gadang sebagai capres partai itu masih konsisten berada di deretan nama yang memiliki elektabiltas rendah. Ridwan Kamil hadir untuk mengisi ruang itu dan memiliki peluang yang cukup besar untuk diusung sebagai Capres Golkar, setelah menjadi kader partai. Secara logis, partai besar seperti Golkar tidak akan mengusung capres yang peluang menangnya kecil.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, menilai pilihan RK bergabung ke Partai Golkar ini sebagai pilihan tepat

"Ini pilihan rasional Ridwan Kamil, karena di tengah tokoh-tokoh lain yang punya elektabilitas hari ini luntang lantung, taruhlah Anies Baswedan dan Ganjar," kata Ali, Januari lalu

Bagi Ali, manuver Ridwan Kamil bergabung ke Golkar beririsan dengan kebingungan bakal calon kontestan Pilpres yang tidak berpartai atau tidak diakui partainya. Emil berani memilih partai sebagai wadah untuk mengembangkan karir politiknya dan tidak menunggu dipinang oleh partai. Dari sisi ini, kata Ali posisi Ridwan Kamil menjadi di atas Anies Baswedan. Karena meskipun sudah diusung menjadi calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem, Anies bukanlah kader partai. Demikian juga dengan Ganjar Pranowo yang kini disinyalir tidak bisa maju capres dari PDIP.

"Kalau targetnya adalah ingin mengabdi lebih luas lagi, mau tidak mau instrumennya adalah melalui partai politik. Maju pilkada melalui partai, maju presiden atau wakil presiden juga melalui partai," ujar Ali. (Aswan AS)

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic