ThePhrase.id - Sebanyak 28 anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) umumkan pengunduran diri sebagai kader PKS pada Senin (26/8) sebab partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dalam menghadapi Pilkada Jakarta.
Pernyataan sikap tersebut disampaikan oleh mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn.) Soenarko, yang turut menyebutkan tiga poin yang membuat dirinya beserta 27 kader PKS lainnya memutuskan untuk hengkang dari PKS.
“Menyikapi perkembangan yang terjadi saat ini, terkait dengan sikap politik Partai keadilan Sejahtera, yang pertama, bergabung dengan KIM, yang melaksanakan Pilpres atau mengikuti Pilpres dengan licik, curang, dan brutal,” ucap Soenarko di Jakarta, Senin (26/8).
Ia menilai garis perjuangan PKS sudah melenceng dari yang seharusnya berpihak kepada rakyat, namun saat ini justru bergabung dengan koalisi partai politik yang melanggengkan dinasti politik Presiden Joko Widodo.
Diketahui PKS mengusung Bobby Nasution yang merupakan menantu Jokowi, sebagai calon gubernur di Pilkada Sumatera Utara.
“Kedua, PKS saat ini mendukung Bobby Nasution di Sumut, yang berarti melanggengkan politik dinastinya Jokowi,” imbuhnya.
Pada poin ketiga, dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024, Soenarko merasa PKS kurang mendengarkan aspirasi masyarakat di daerah yang bersangkutan, melainkan mementingkan ambisi elit partai.
Ia menilai keputusan PKS terpengaruh oleh kepentingan elit partai, dengan tidak begitu mendengarkan aspirasi mayoritas rakyat daerah.
“Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, bersama ini kami menyatakan untuk mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Keadilan Sejahtera, semoga Allah SWT meridhoi niat baik kita demi kepentingan bangsa negara Indonesia yang kita cintai ini,” tandas Soenarko. (Rangga)