ThePhrase.id - Indonesia gagal mendapatkan tiket lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2022. Pesta bola kelompok umur itu akan digelar di Uzbekistan.
Gagalnya Indonesia ditentukan oleh kekalahan dari Australia dalam kualifikasi Grup G. Bermain di Stadion Republican Central, Dushanbe, ibukota Tajikistan, Indonesia menyerah 0-1 dalam pertemuan kedua.
Pada pertemuan pertama Indonesia juga kalah. Skornya 2-3. Sehingga agregat Indonesia dan Australia adalah 2-4.
Kegagalan ini mengubur impian Indonesia untuk pertama kalinya lolos ke Piala Asia U-23. Sejak pertama digelar pada 2013 dengan titel Piala Asia U-22, Merah-Putih belum pernah sekalipun lolos.
Di Asia Tenggara catatan Indonesia itu tentu tertinggal dari Vietnam. Karena mereka pernah lolos ke putaran final Piala Asia U-23, dan melangkah sampai final. Itu terjadi pada 2018.
Kejuaraan ini digelar tiap dua tahun sekali. Di penyelenggaraan tahun yang sama dengan Olimpiade, biasanya sekalian dipakai untuk kualifikasi.
Desember mendatang akan berlangsung Piala AFF 2020. Bertempat di Singapura. Para pemain dalam skuat sekarang diprediksi menjadi kerangka tim.
Mungkin hanya beberapa pemain senior yang dimasukkan. Seperti Evan Dimas, Victor Igbonefo, hingga Fachruddin Aryanto.
Coach Shin Tae-yong pada dasarnya ingin terus meremajakan usia pemain di timnas senior. Karena mereka dipandang punya kemampuan fisik yang bisa dipoles lebih baik.
“Kalah dari Australia karena pemain ada kekurangan fisik. Kelihatan jelas di level internasional, fisik pemain belum mendukung,” kata Shin Tae-yong.
“Maka saat kembali ke klub, pemain harus berlatih berat. Harus bisa main bola lebih power lagi,” imbuhnya.
Selain Uzbekistan yang lolos otomatis ke Piala Asia U-23 2022 karena bertindak sebagai tuan rumah, ada dua negara lain yang sudah memastikan tempat. Mereka adalah Australia dan Jepang.
Australia lolos dari Grup G, sedangkan Jepang melaju dari Grup K. Total ada 16 tim yang berhak main di putaran final.
Rencananya Piala Asia U-23 2022 diselenggarakan pada 1-19 Juni tahun depan. Seharusnya ajang ini diselenggarakan di Cina, tapi batal karena pandemi Covid-19. (Nadira)