ThePhrase.id - Elektabilitas bakal calon presiden (capres) usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo ungguli dua kandidat bacapres lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan pada dua hasil survei terbaru Senin (26/6).

Lembaga survei Public Opinion and Policy Research (Populi) Center menunjukkan hasil survei pemilihan presiden yang digelar pada 5-12 Juni 2023, yaitu Ganjar Pranowo peroleh suara sebanyak 35,8%.

“Elektabilitas tiga tokoh yang kemungkinan besar saling bergelut dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Tiga tokoh, Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies, elektabilitas tertinggi diperoleh Ganjar Pranowo 35,8 persen,” ucap peneliti Populi Center, Hartanto Rosojati saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Senin (26/6) dikutip Antaranews.

Prabowo yang menempati posisi kedua raih suara sebanyak 33,4%, dan perolehan suara Anies yang cukup berjarak dengan posisi kedua yaitu 23,2%.

Pada survei pertanyaan terbuka ke 1.200 responden, nama Ganjar masih menjadi nama yang tingkat keterpilihannya paling tinggi yaitu 21,9%, diikuti Prabowo 19,3%, Anies 14,4%, Joko Widodo 6,3%, Ridwan Kamil 1,3%, dan seterusnya.

Munculnya nama Jokowi dikarenakan pada survei tersebut, pertanyaan bersifat terbuka dan Populi tidak membatasi nama-nama yang boleh dipilih oleh responden.

Ganjar Unggul di Survei Algoritma

Nama Ganjar Pranowo juga keluar sebagai bacapres dengan elektabilitas paling tinggi pada survei yang dilakukan Algoritma Research and Consulting yang lagi-lagi ungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

“Ganjar Pranowo 29,3 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 16,9 persen,” kata Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting, Aditya Perdana dalam rilis survei di Jakarta, Senin (26/6).

Urutan tersebut tidak berubah ketika Algoritma mengerucutkan survei menjadi simulasi tiga nama, yang menunjukkan Ganjar tetap di posisi teratas dengan suara 34%, diikuti Prabowo dengan 30,8%, dan kemudian Anies dengan 22,1%.

Namun Aditya menjelaskan bahwa suara responden masih bersifat volatile atau mudah berubah, karena hanya 33,9% responden yang sudah yakin atau menyatakan pilihan capresnya sudah final. Hal itu menunjukkan sisanya yang masih belum yakin terhadap pilihannya tersebut. (Rangga)