features

Gelombang Balik Penjegalan yang Menguntungkan AMIN

Penulis Aswandi AS
Jan 30, 2024
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat kampanye di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (27/1/24). (Foto: Tangkapan layar YouTube/Anies Baswedan)
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat kampanye di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (27/1/24). (Foto: Tangkapan layar YouTube/Anies Baswedan)

ThePhrase.id - Ada dinamika yang cukup signifikan pada elektabilitas pasangan calon presiden selama musim kampanye Pilpres 2024 ini.  Dinamika itu ditunjukkan pada pergerakan angka-angka arah dukungan pemilih di sejumlah daerah, terutama wilayah yang menjadi kantong-kantong suara seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

"Anies-Muhaimin mengalami peningkatan tajam di Jawa Barat dari 21,6 persen ke 32,6 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dikutip dari Poltracking TV, Jumat, (10/11).

Sementara itu, meski berada di posisi paling atas elektabilitas paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, tercatat mengalami stagnan.

"Dibandingkan survei tatap muka bulan lalu, terjadi stagnasi buat elektabiitas paslon 02, perolehannya sekitar 45,8 persen, artinya stagnan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, Kamis (18/1/2024).

Burhanudin mengungkapkan stagnasi itu mulai  terjadi sejak akhir Desember 2023 hingga awal Januari 2024, yakni  di angka 45,79 persen.   Jika stagnasi paslon 02 ini berlanjut sampai bulan Februari, Burhanudin memastikan pemilu dua putaran akan terbuka lebar.

Adapun Paslon nomor urut 03, Ganjar Mahfud terus turun.  Survei menunjukkan bahwa elektabilitas paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud terus turun dari 30,0 persen pada 27 Oktober-1 November 2023 menjadi 25,6 persen pada 23 November-1 Desember 2023, dan 22,96 persen pada 30 Desember-6 Januari 2024.

“Ada dinamika positif buat Anies Baswedan,  sementara tren negatif buat paslon 03 masih berlanjut," kata Burhanuddin.

Penyebab Tren Positif Paslon 01

Gelombang Balik Penjegalan yang Menguntungkan AMIN
Acara Desak Anies di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (27/1/24). (Foto: Tangkapan layar YouTube/Anies Baswedan)

Paling tidak ada 2 hal yang menyebabkan tren positif  pada elektabilitas atau dukungan kepada Paslon 01, Anies – Muhaimin.

1. Terobosan kampanye

Paslon 01, Anies – Cak Imin  melakukan kampanye yang tak biasa, yang tak bisa ditiru oleh pasangan lain.  Desak Anies adalah kampanye dialog terbuka dengan audience menjadi ciri khas Anies yang menarik banyak kalangan terutama anak-anak muda.  Anies sering menyebut dialog ini adalah cara untuk mencari persamaan antara keinginan pemilih dengan apa yang akan dilakukan oleh calon presiden dan wakil presiden.  Dialog juga mendidik agar masyarakat dapat menjadi pemilih rasional yang memilih pemimpinnya atas pertimbangan rasional setelah membandingkan visi misi, gagasan dan rekam jejak para calon.

Selain Desak Anies, kampanye live di media sosial Tiktok yang dilakukan Anies telah mencuri perhatian milenial dan gen Z. Meskipun cara ini juga dilakukan oleh Paslon lain, namun Anies sebagai pihak pertama melakukan cara ini telah melekatkan kesan yang kuat di benak para anak-anak muda dengan menyemat panggilan Abah Anies  kepada Anies Baswedan.  

2. Penjegalan  kampanye AMIN

Gelombang dukungan yang terus membesar kepada paslon 01 menimbulkan keresahan di pihak yang tak menginginkan pasangan AMIN menang di Pilpres 2024.  Upaya untuk menekan gelombang dukungan ini dilakukan dengan berbagai cara.  Salah satunya dengan mencabut izin kampanye pasangan 01 di sejumlah daerah.  Seperti yang terjadi di Jogjakarta pada 23 Januari 2023 lalu. Acara Desak Anies di Museum Diponegoro Sasana Wiratama Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo, Yogyakarta, dicabut oleh pengelola.

"Padahal izin sudah diberikan, sound system (sudah disewa) dan 5.700 peserta sudah mendaftar," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Iwan Tarigan.

Panitia  kemudian memindahkan acara itu ke Rocket Convention Hall di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dihadiri ribuan peserta.

Tidak hanya pencabutan izin kampanye, AMIN juga dijegal dengan cara penurunan paksa (take down) videotron Anies di Bekasi dan Jakarta yang dipasang oleh Kpoppers, atau anak-anak muda penggemar music pop Korea, pada pertengahan Januari 2024.  Penjegalan juga dilakukan dengan aksi pencurian bendera dan atribut AMIN seperti yang terjadi di Maros, Sulawesi Selatan. Termasuk dalam penjegalan ini adalah pendiskreditan terhadap Co captain, Tim Nasional  Pemenangan pasangan AMIN, Thomas Lembong.

Meskipun aksi penjegalan ini selintas tampak merugikan AMIN, tetapi justru memberikan keuntungan yang besar bagi AMIN untuk meraih dukungan publik.  Persepsi AMIN yang terbangun sebagai Paslon yang terzolimi akan melahirkan gelombang balik dukungan dan simpati yang lebih besar.  Sehingga tanpa sadar pihak yang menjegal AMIN itu telah menciptakan panggung dan publikasi gratis kepada AMIN untuk memperbesar tingkat keterpilihannya pada Pilpres 2024 ini.

Demikian pula kabar tentang penjegalan kampanye akbar AMIN di Jakarta International Stadium, JIS (10/02/2024)  dengan pembatalan bis-bis yang akan membawa pendukung AMIN semakin memperbesar keuntungan elektoral kepada Anies-Muhaimin.  Apalagi sekarang sudah terbangun wacana pasangan capres-cawapres yang didukung konglomerat. Sebuah wacana yang akan menguatkan paslon di kutub yang berlawanan, yakni pasangan capres-cawapres yang didukung oleh rakyat. Wallahu’alam. (Aswan AS)

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic