ThePhrase.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang lepas pantai barat daya Pulau Kyushu, Jepang, pada pukul 16.42 waktu setempat.
Gempa terjadi di kawasan Hyuga Nada pada kedalaman 30 kilometer. Beberapa gempa susulan dengan kekuatan hingga magnitudo 5,0 dilaporkan terasa di Prefektur Miyazaki dan Kagoshima.
Sebagai dampak dari gempa, peringatan tsunami dikeluarkan untuk masyarakat di wilayah sekitar dan pantai. Meski demikian, tsunami yang terjadi adalah berskala kecil dengan ketinggian air maksimum 50 cm. Ketinggian air tercatat mencapai 50 cm di Miyazaki, 40 cm di Nichan Aburatsu, 20 cm di Tosa Shimizu dan Kochi, serta 10 cm di Hyuga Hososhima.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan besar akibat gempa tersebut, dan tidak ada informasi terkait dampak pada pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang.
Melansir tirto.id, Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam gempa ini.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa Kedutaan Besar RI di Tokyo dan Konsulat Jenderal RI di Osaka segera menghubungi masyarakat di prefektur yang terdampak.
"Hingga saat ini, belum terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban gempa," ucap Judha
Menurut data imigrasi Jepang, terdapat 2.099 WNI di Prefektur Oita, 1.869 WNI di Prefektur Miyazaki, 1.418 WNI di Prefektur Ehime, dan 836 WNI di Prefektur Kochi.
"KBRI Tokyo akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas Indonesia terkait kemungkinan adanya WNI yang terdampak," ucap Judha.
Kemenlu meminta WNI yang berada di sekitar lokasi kejadian agar terus waspada. Untuk keadaan darurat, masyarakat dapat menghubungi nomor darurat setempat 119 dan 7119, serta nomor KBRI Tokyo +81-80-3506-8612 atau +81-80-4940-749, dan KJRI Osaka +81-80-3113-1003. [nadira]