regional

Geopark Kebumen “The Mother Earth of Java” Resmi Diakui Sebagai UNESCO Global Geopark

Penulis Ashila Syifaa
Sep 18, 2024
Foto: geoparkkebumen.id
Foto: geoparkkebumen.id

ThePhrase.id – Geopark Kebumen, yang dikenal sebagai "The Mother Earth of Java," resmi diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) setelah melalui proses panjang penilaian dan pengembangan. 

Geopark Kebumen terletak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan termasuk bagian dari kawasan lindung geologi di bagian utara (Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung/KCAG) dan di bagian selatan (Kawasan Bentang Alam Karst Gombong Selatan/KBAK).

Geopark Kebumen menjadi salah satu situs warisan bumi yang mendapat perhatian dunia berkat keindahan dan kekayaan geologis, biologis, serta budaya yang dimilikinya.

Sejarah perjalanan Geopark Kebumen dimulai sejak tahun 2004, saat Kawasan Bentang Alam Karst Gombong Selatan (KBAK) ditetapkan sebagai area pembangunan berkelanjutan. Lalu, pada tahun 2006, kawasan Karangsambung ditetapkan sebagai Cagar Alam Geologi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). 

Upaya pengembangan berlanjut hingga tahun 2018, ketika Pemerintah Kabupaten Kebumen mengusulkan pembentukan Geopark Karangsambung-Karangbolong, yang akhirnya ditetapkan sebagai Geopark Nasional pada 30 November 2018.

Geopark ini awalnya mencakup area seluas 543,599 km² yang tersebar di 12 kecamatan dan 117 desa. Kawasan ini memiliki morfologi beragam mulai dari perbukitan, lembah, dataran hingga pantai, mencakup wilayah utara, tengah, dan karst di bagian selatan Kebumen. 

Pada tahun 2023, melalui Peraturan Bupati Kebumen No. 25 Tahun 2023, luas geopark diperluas menjadi 1.138,70 km² untuk wilayah daratan dan 21,98 km² untuk wilayah laut, dengan 22 kecamatan dan 374 desa yang masuk dalam cakupannya.

Geopark Kebumen tidak hanya memiliki kekayaan geologi, tetapi juga situs-situs budaya dan ekonomi yang menjadikannya sebagai destinasi wisata yang unik. Beberapa geosite utama antara lain Geosite Watukelir, Gunung Parang, dan Cangkring, yang semuanya terletak di bagian utara Kebumen. 

Selain itu, terdapat situs budaya penting seperti Benteng Van der Wijck di Gombong, kerajinan anyaman daun pandan di Karanganyar, serta objek wisata alam seperti Goa Jatijajar, Pantai Menganti, dan hutan mangrove di Ayah. 

Masyarakat Kebumen juga terlibat dalam berbagai kegiatan ekonomi lokal yang mendukung geopark, seperti pembuatan genteng Sokka, konservasi tukik di Kaliratu, serta Pemandian Air Panas Krakal. Fasilitas pendukung lainnya termasuk Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan dan Museum Gerabah di Kutowinangun, yang semakin memperkaya pengalaman pengunjung.

Menurut Sidik, salah satu pengelola Geopark Kebumen, unsur yang dinilai oleh asesor UNESCO meliputi warisan geologi dan bagaimana masyarakat terlibat dalam pelestarian situs-situs tersebut. Ia juga menekankan pentingnya dampak sosial dari keberadaan geopark, terutama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, turut menyampaikan rasa bangganya atas pengakuan internasional ini. "Masuknya Geopark Kebumen menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark adalah prestasi besar bagi Kabupaten Kebumen. Kami berharap ini menjadi tonggak kebangkitan dan memberikan dampak nyata pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Arif.

Ia menambahkan, komitmen semua pihak, termasuk pemerintah daerah, Badan Pengelola Geopark, dan masyarakat, sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian warisan geologi, hayati, dan budaya Geopark Kebumen agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. 

Dengan pengakuan ini, Kebumen diharapkan akan semakin dikenal di kancah internasional dan menjadi destinasi wisata edukatif yang mempromosikan keseimbangan antara konservasi dan pembangunan berkelanjutan. [Syifaa]

Tags Terkait

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic