lifestyle

Geopark Maros-Pangkep, Satu-satunya di Pulau Sulawesi

Penulis Z Ibrahim
Jun 30, 2021
Geopark Maros-Pangkep, Satu-satunya di Pulau Sulawesi
Thephrase.id - Geopark adalah singkatan dari “Geological Park” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berati Taman Geologi atau Taman Bumi. Geopark sendiri adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.

Saat ini, terdapat 120 UNESCO Global Geoparks yang tersebar di 33 negara. Pada tahun 2004 terbentuk Global Geopark Network (GGN) yang menjadi suatu jaringan pertukaran dan kerjasama global terkait warisan geologi sehingga bisa menghimpun lebih banyak lagi warisan-warisan geologi dari negara-negara yang ada didunia.

Pada 2015, sebanyak 195 negara anggota UNESCO meratifikasi UNESCO Global Geoparks yang menjadi titik tolak pengakuan pemerintah akan pentingnya pengelolaan situs geologi dan lanskap secara holistik. Geopark resmi diterima sebagai program UNESCO sebagai ikon baru pemanfaatan Geoheritage berbasis pembangunan berkelanjutan dan pariwisata Indonesia

Hingga kini, Indonesia telah mendapatkan pengakuan sebanyak 6 kawasan geopark dari UNESCO antara lain Gunung Batur di Bali, Gunung Sewu di Yogyakarta, Gunung Rinjani di Lombok, NTB, Geopark Ciletuh di Pangandaran Jawa Barat, Kaldera Toba di Pulau Samosir, Sumatera Utara dan Geopark Belitong di Pulau Belitung, Bangka Belitung, yang baru saja ditetapkan UNESCO Global Geopark pada sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke 211 yang diselenggarakan di Paris, Perancis pada Kamis (15/4/2021).

Indonesia sendiri telah menetapkan sebanyak 15 geopark yang masuk dalam status Geopark Nasional dan telah mendapatkan sertifikat pengakuan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia yang berkantor di Pongkor, Bogor – Jawa Barat.

Foto: Karst, hamparan pegunungan kapur di Rammang-rammang Maros (instagram.com/visit_sulsel)


Salah satu Kawasan geopark yang telah mendapatkan pengakuan itu adalah Geopark Maros-Pangkep pada tahun 2017 yang berlokasi di Sulawesi Selatan dan merupakan satu-satunya di Pulau Sulawesi. Rencananya, pada bulan Juli 2021 mendatang, Geopark Maros-Pangkep akan didatangi asesor dari UNESCO untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan Geopark Maros-Pangkep masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh proses pengajuan Geopark Maros-Pangkep di Provinsi Sulawesi Selatan sebagai UNESCO Global Geopark. Sandiaga menjelaskan, penilaian dari UNESCO nantinya akan berpusat pada tiga hal utama, yakni lingkungan, budaya, dan sosial.

Foto: Menteri Sandiaga S. Uno di Kawasan Geopark Maros-Pangkep (facebook.com/SandiSUno)


"Saya hari ini memberikan dukungan penuh terhadap Maros-Pangkep, geopark yang kita ajukan sebagai UNESCO Global Geopark," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau pusat informasi Geologi Maros-Pangkep, Kamis (17/6).

Kawasan Geopark Nasional Maros - Pangkep (GNMP) atau Maros Pangkep Aspiring Unesco Global Geopark (MPAUGGp) meliputi 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene & Kepulauan, yang secara administratif termasuk wilayah darat dengan luas 223.629 ha dan Kepulauan Spermonde dengan luas 88.965 ha.

Karst (gugusan pegunungan kapur) Maros Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. Geopark Maros-Pangkep yang telah mendapatkan status Geopark Nasional merupakan kawasan karst terbesar ke-2 setelah China Selatan. Karst Maros-Pangkep memiliki ratusan gua yang pernah ditinggali oleh manusia prasejarah.

Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun. Di dalamnya juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu sehingga mendapat julukan "Kingdom of Butterfly".

Sebagai geopark, terdapat berbagai destinasi pariwisata berbasis alam nan berkelanjutan yang ada di Maros-Pangkep. Mulai dari geosite, biological site, dan cultural site. Geosite seperti Komplek Rijang Bantimala, Komplek Metamorfik Pateteyang-Cempaga, Batuan Kerak Samura Parenreng, dan lainnya.

Sementara biological site seperti Hutan Keilmuan Bengo-Makaroewa, Karaenta Primary Forest, Taman Kehati, Taman Botanik Tonasa, juga Taman Argo Botanik Puncak. Sedangkan Cultural Site seperti Komplek Prehistorik Bellae, Taman Prehistorik Sumpang Bita, Situs Berburu, dan lainnya. (Z Ibrahim)

Tags Terkait

-

Artikel Terkait Pilihan ThePhrase

 
Banyak dibaca
Artikel Baru
 

News Topic