leader

Gibran Huzaifah, Ciptakan eFishery Berbasis Cloud

Penulis Rahma K
May 10, 2021
Gibran Huzaifah, Ciptakan eFishery Berbasis Cloud
Thephrase.id – Sejak pandemi Covid-19, berbudi daya ikan, lele atau udang serta becocok tanam menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia. Selain bisa menghilangkan rasa jenuh saat menjalankan aktivitas di rumah, juga bisa mendatangkan keuntungan jika dikelola dengan baik.

Membudidayakan ikan, lele atau udang tidaklah terlalu sulit. Apalagi kini telah tersedia berbagai jenis tempat pemeliharaan dan pakan yang siap pakai. Agar menguntungkan, pemberian pakan ini harus efisien, sesuai dengan kebutuhan. Hal inilah perlu diatur dengan baik.

Tidak jarang para pembudi daya selama ini, menghadapi masalah seperti mahalnya harga pakan, susahnya menemukan benih yang berkualitas, susahnya menyesuaikan kualitas air yang ada di daerah tersebut dengan kolam, dan sulitnya menyesuaikan suhu air yang tepat.

Berangkat dari kendala tersebut, Gibran Huzaifah Amsi El Farizy, seorang yang awalnya pembudi daya ikan saat ia masih duduk di bangku kuliah, memikirkan sebuah cara untuk mengatasinya. Terutama, mengatasi kendala mahalnya harga pakan yang ia hadapi. Hal ini disebabkan lebih dari biaya operasional ia habiskan untuk membeli pakan.

Pada tahun 2013, Gibran menciptakan inovasi yang dinamakan eFishery yakni sebuah inovasi di bidang akuakultur yang mengkolaborasikan teknologi dengan pakan ikan sehingga mengefisiensikan pembelian pakan serta pemberian pakan ke ikan budi daya. Teknologi ini bernama pemberi makan cerdas berbasis cloud.

Mesin pemberi pakan eFishery. (Foto: efishery.com)


Gibran dan dibantu rekannya menciptakan sebuah mesin yang dapat memberi makan ikan secara otomatis dengan jumlah pakan yang telah disesuaikan setiap pemberiannya. Sehingga, pakan tidak akan terbuang sia-sia. Mesin ini dapat meminimalisir pakan yang mubazir sehingga para pembudidaya ikan tidak perlu sering-sering memberi pakan.

Gibran juga membuat mesin yang bernama eFishery Smart Feeder yang terhubung ke smartphone atau laptop para pemiliknya sehingga dapat dikontrol dimana saja dan kapan saja. Jadi, para pembudidaya dapat mengontrol pemberian pakan dan mendapat data secara aktual. eFishery kini kian merambah ke beberapa bidang selain menyediakan mesin, yakni eFisheryFresh, eFisheryFeed, dan eFisheryFund.

(Foto: Instagram/efishery)


Ketiga produk lain dari startup Internet of Things (IoT) ini membantu para pembudidaya ikan dalam menjual hasil panen ikan melalui eFisheryFresh, membeli pakan melalui eFisheryFeed, dan memudahkan akses layanan finansial untuk para pembudidaya melalui eFisheryFund.

Kesuksesan Gibran dalam eFishery ini bermula saat ia mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Biologi. Keadaan finansial keluarga yang kurang baik membuat Gibran harus berjualan dan berbisnis sana sini. Hingga pada saat ia sedang mengambil mata kuliah akuakultur, seorang dosennya menyarankan untuk membudidayakan ikan lele.

Dari situlah pria kelahiran tahun 1989 ini mendapatkan ide untuk menciptakan eFishery. Sebelum memulai bisnisnya, Gibran mencari rekan kerja untuk merintis bersama yakni Chrisna Aditya yang juga merupakan lulusan ITB. Kini, Gibran menempati posisi sebagai CEO dari eFishery, sedangkan Chrisna menduduki posisi CTO.

Gibran (kanan), CEO eFishery. (Foto: Instagram/efishery)


Keberhasilan Gibran kini telah mengantarkan eFishery ke lebih dari 120 kota di Indonesia serta membantu lebih dari 20.000 tambak ikan di seluruh Indonesia. Teknologi yang ia kembangkan juga dapat membantu pembudidaya ikan mengurangi biaya produksi hingga 21%. Produk Gibran semakin diminati para pembudidaya ikan di Tanah Air.

Dalam satu tahun terahir, pertumbuhan eFishery mencapai 1996%. Harapannya, ke depan, pembudiyaaan ikan, lele dan udang di Indonesia bisa terus semakin maju dan modern sehingga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan para pelaku bisnis budidaya ikan, lele maupun udang. [rk]

Tags Terkait

 
Related News

Popular News

 

News Topic