ThePhrase.id - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menyebut bahwa partainya condong untuk mengusung Ridwan Kamil maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) di Pilkada Serentak 2024.
Hal itu disampaikan berdasarkan hasil survei yang menunjukan Ridwan Kamil yang sebelumnya pernah menjadi Gubernur Jabar periode 2018-2023 memiliki peluang yang lebih besar untuk raih kemenangan di provinsi tersebut daripada di DKI Jakarta.
“Ridwan Kamil ini di Jawa Barat sudah teruji, pertama approval rating-nya cukup tinggi sekali dan elektabilitasnya tidak ada yang menandingi, jauh sekali di atas nama-nama yang lain,” ucap Doli kepada awak media di Jakarta, Rabu (19/6) dikutip Antaranews.
Ia menilai sosok RK (Ridwan Kamil) masih diinginkan masyarakat Jawa Barat untuk kembali menjadi gubernur, karena dianggap berhasil memimpin provinsi tersebut di periode sebelumnya.
“Kemudian masih ada program-program atau janji kampanye yang mungkin belum dianggap tuntas, belum selesai oleh masyarakat Jawa Barat,” imbuh Doli.
Selain Jawa Barat, RK diketahui juga menerima surat penugasan untuk di Pilkada Jakarta dari Partai Golkar. Terkait itu, Doli mengungkap bahwa elektabilitas RK di kota tersebut cukup baik, namun tertandingi oleh sosok lainnya seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
“Kami juga punya kesepahaman yang kedua, ya bahwa konfigurasi, peta politik di nasional belum tentu juga bisa dijiplak bulat-bulat di setiap daerah,” tukasnya.
Ketua Pemenangan Pemilu Jawa 1 Partai Golkar, M.Q. Iswara menilai apabila partai berlambang pohon beringin itu memutuskan untuk mengusung RK di Pilkada Jawa Barat, diharapkan mampu membawa efek ekor jas di daerah tersebut.
“Kami berharap kalau Kang Emil di Jabar dapat memberikan efek ekor jas yang akan menguntungkan para calon kepala daerah Golkar di 27 kabupaten/kota,” ujar Iswara, Selasa (18/6).
Dalam pertimbangannya, Pilkada Jabar diikuti sekitar 36 juta pemilih termasuk pilkada serentak di 27 kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Sedangkan Pilkada Jakarta hanya diikuti sekitar 8 juta pemilih dan tak ada pemilihan untuk kabupaten dan kota.
Meskipun demikian, Iswara tetap menyerahkan keputusan akhir berdasarkan mekanisme Partai Golkar dan Ketua Umum Airlangga Hartarto terkait penempatan RK, maju di Jawa Barat atau Jakarta. (Rangga)