ThePhrase.id - Gunung Padang merupakan situs bersejarah peninggalan Megalitikum yang usianya diperkirakan sekitar 10.000 hingga 25.000 tahun sebelum Masehi. Situs ini terletak di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulaan, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya, Gunung Padang sempat menjadi perbincangan ilmuwan dunia karena penelitian pada tahun 2023 yang mengklaim bahwa Gunung Padang merupakan piramida tertua di dunia.
Namun, klaim tersebut mendapat kritik dari sejumlah ilmuwan yang meragukan validitas penanggalan dalam studi tersebut. Beberapa pakar menilai metode yang digunakan dalam penelitian itu masih perlu dikaji lebih lanjut untuk memastikan keakuratan hasilnya.
Kini, Menteri Kebudayaan Fadli Zon berencana untuk melanjutkan riset dan kajian yang sempat terhenti. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian ilmiah mengenai struktur dan sejarah situs Gunung Padang. Lalu bagaimana dengan sejarah Gunung Padang yang sudah diketahui?
Situs ini pertama kali ditemukan oleh Rogier Diederik Marius Verbeek, seorang geolog dan naturalis asal Belanda, pada tahun 1891.
Kemudian, pada tahun 1941, Gunung Padang juga disebutkan dalam catatan berjudul Rapporten Oudheidkundige Dienst, yang ditulis oleh seorang peneliti dan arkeolog Belanda bernama Nicolaas Johannes Krom. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa Gunung Padang merupakan bangunan berundak yang tertutup oleh hutan dan semak belukar, namun sayangnya tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai bangunan tersebut.
Pada tahun 1979, situs ini mulai mendapatkan perhatian dari para arkeolog Indonesia setelah laporan dari masyarakat setempat mengenai keberadaan struktur batu yang tersusun secara sistematis.
Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), yang menemukan bahwa Gunung Padang merupakan situs Megalitikum terbesar di Asia Tenggara. Struktur batu di situs ini tersusun dalam beberapa teras berundak yang diduga memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau pusat kegiatan spiritual pada masa lampau.
Bagi masyarakat setempat Gunung Padang dikenal sebagai Gunung Terang karena memiliki keunikan. Nama tersebut diambil dari fenomena mistis yang dialami oleh masyarakat setempat. Mereka mendengar suara musikal dan cahaya yang sering muncul pada malam-malam tertentu.
Meskipun disebut gunung, sebenarnya situs ini merupakan sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 885 mdpl, dengan luas total 291.800 meter persegi dan kompleks utama di situs ini mencakup sekitar 900 meter persegi.
Sebuah studi lain, menjelaskan jika melihat dari data geolog, Gunung Padang dan sekitarnya merupakan Gunung Api Purba Karyamukti yang sisa hasil kegiatannya membentuk satuan breksi gunung api, batuan ubahan argilik-kuarsa-pirit, silisifikasi-urat kuarsa-limonitik, serta intrusi kubah lava andesit basal Gunung Padang.
Struktur geolog ini menunjukkan bahwa Gunung Padang lebih tua dari lima hingga dua juta tahun yang lalu. Lava gunung tersebut membentuk kubah lava dengan kekar kolom yang merupakan hasil dari pendinginan batuan beku secara alami.
Meskipun sudah terdapat beberapa penelitian mengenai Gunung Padang, masih banyak misteri yang belum terungkap dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut agar dapat mengetahui secara rinci mengenai Gunung Padang ini. [Syifaa]